Mohon tunggu...
Arief Tirtana
Arief Tirtana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar Sepanjang Hayat. Belajar Sesuai Kodrat Alam dan Zaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pemikiran Kritis Ki Hajar Dewantara

14 September 2022   19:10 Diperbarui: 14 September 2022   19:17 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dan pengajaran sebagaimana buah pemikiran Ki Hajar Dewantara pada dasarnya memiliki makna yang berbeda. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan adalah mendidik, dalam artian dengan segala daya dan upaya pendidik memberi tuntunan pada tumbuh kembang budi pekerti, pikiran dan tubuh anak yang sesuai dengan kodratnya agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya yang selaras dengan dunia dan zamannya.

Sementara itu, pengajaran berarti mengajarkan ilmu, pengetahuan, keterampilan dan kecakapan kepada anak-anak sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya baik secara lahir maupun batin. Guru memiliki tanggung jawab membagikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada murid melalui kegiatan pembelajaran yang bermakna dan lebih efektif, memberi kesempatan siswa berprakarsa dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sebagai bekal menjalani hidup dan menakklukkan tantangan masa depan. 

Pemikiran Ki Hajar Dewantara  melahirkan sistem among dan Tri Pusat Pendidikan yang ternyata masih relevan dengan pendidikan masa kini dan mampu memberikan suatu kemerdekaan atau kebebasan berpikir kepada murid untuk mengembangkan pola pikir, kreativitas, kemampuan, dan bakat yang ada dalam dirinya dan tidak terhambat oleh orang lain. Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang berbasis pendidikan karakter seperti nilai keagamaan, kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab dapat dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan karakter murid di masa kini. Nilai-nilai karakter tersebut didasarkan pada filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara yakni hati (etika), olah pikir, olah karsa dan olah raga. 

Dalam konteks pendidikan di sekolah tempat saya mengajar, pemikiran Ki Hajar Dewantara diwujudkan dalam berbagai program intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pembelajaran dalam kurikulum diarahkan untuk mencapai hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Beberapa program ekstrakurikuler juga disediakan untuk memberikan ruang kepada murid untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki agar berprestasi, diantaranya pramuka dan seni tari. Pembiasaan Salam Senyum Sapa, Jum'at Berseri (Bersih, Sehat dan Religius) dan literasi pra pembelajaran juga dilaksanakan untuk menumbuhkan budaya dan karakter positif pada warga sekolah.

Namun pada kenyataannya belum sepenuhnya terimplementasikan dengan baik saat ini. Sistem among belum dapat dilaksanakan secara optimal. Pembelajaran yang seharusnya berpusat pada siswa dan mengakomodir berbagai kebutuhan siswa belum berjalan sebagaimana mestinya. Program pembiasaan yang sudah dicanangkan kurang konsisten dalam pelaksanaannya. 

Harapan saya sebagai pendidik, setelah menyelesaikan modul 1 Pendidikan Guru Penggerak  saya memperoleh pemahaman secara menyeluruh terkait dengan konsep dan pemikiran pendidikan dan pengajaran Ki Hajar Dewantara sehingga dapat menjadi bekal saya untuk melakukan perubahan pembelajaran di kelas sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan dan pengajaran Ki Hajar Dewantara. Selain itu, melalui kegiatan kolaborasi saya juga berharap dapat berbagai pengalaman dan praktik baik serta memperoleh balikan positif dari rekan-rekan sejawat dalam upaya menciptakan pembelajaran yang merdeka. 

Harapan saya terhadap murid-murid saya nantinya mereka dapat menjadi generasi pemelajar yang mandiri, yang dapat mengenali potensi dan bakat yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan dan meraih prestasi. Saya juga berharap, mereka memiliki kepribadian yang mencerminkan profil pelajar pancasila dan memiliki keterampilan abad 21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun