Suaramu dua puluh empat jam;
meneduhkan, menghiasi setiap yang kau lihat
meredam dan meluruhkan
segala yang membuat mata tertutup sempurna
olehnya
Hadirmu dinanti-nanti;
walau terjalnya jalan
lika-likunya menancapkan perih
pelik, seperti menopang batu besar
namun, kasihmu abadi
Aku dan segala musikku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!