Kita ketahui bersama bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Â
Manusia Indonesia melalui pendidikan harus cerdas agar bisa menjadi manusia seutuhnya. Untuk menjadi cerdas, manusia Indonesia harus belajar, baik di sekolah secara formal maupun di luar sekolah secara informal. Untuk menjadi manusia seutuhnya, manusia Indonessia harus beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan yang ditanamkan kepada anak didik di sekolah dalam rangka mempersiapkan anak didik tersebut menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Pendidikan karakter bagi anak memiliki peran yang sangat penting sebab pendidikan karakter menjadi pondasi kuat bagi tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia.Â
Agar anak didik memiliki keimanan dan ketaqwaan yang terus meningkat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka perlu ada kegiatan dan pendidikan agama yang secara rutin dan terus menerus terutama di sekolah. Kegiatan dan pendidikan agama harus menjadi pembiasaan. Dalam keseharian anak didik wajib mengaplikasikan dan mengamalkan setiap ajaran yang didapat dari pendidikan agama di sekolah.
Pendidikan karakter anak dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, perlu ditanamkan nilai-nilai religius pada setiap anak didik di sekolah. Nilai-nilai religius akan menjadikan anak didik selalu taat beribadah. Menjaga hubungan dengan Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Serta menjaga hubungan antar sesama umat, sehingga diperoleh kehidupan yang damai, saling menghormati, menghargai dan menyayangi.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/25/img-20180325-215812-5ab7bb4bcaf7db1cdb73ed53.jpg?t=o&v=770)
Lantunan ayat-ayat suci Alquran menciptakan ketenangan bathin dan pikiran bagi para anak didik, ini memungkinkan para anak didik dapat menyerap ilmu pelajaran secara maksimal. Suasana tenang tercipta sehingga sangat kondusif untuk kegiatan belajar dan mengajar. Siang harinya seluruh anak didik dan guru serta warga sekolah lainnya melakukan sholat Zuhur berjamaah di mesjid sekolah. Mesjid yang berlantai dua ini selalu penuh dengan jamaah yang akan sholat Zuhur dan melakukan aktifitas keagamaan lainnya.
Ada pula kegiatan pembiasan anak didik yang dilakukan secara rutin seminggu sekali antara lain: program gebar yaitu kependekan dari Gerakan Gemar Membaca Alquran. Program gebar ini dilaksanakan selepas pulang sekolah. Seluruh anak didik yang beragam Islam wajib mengikutinya. Program ini cukup berhasil meningkatkan jumlah anak didik yang semula tidak bisa membaca Alquran menjadi bisa, lancar bahkan menghafalnya.
Selain program gebar ada juga program Membaca surah Yasin, Dzikir Tahlil dan Asmaul Husna setiap Jumat pagi. Diikuti oleh seluruh warga sekolah mulai dari anak didik, pesuruh, penjaga sekolah, staf tata usaha, guru sampai kepala sekolah.Â
Menurut Ibu Robiatul Adawiyah S.Ag guru senior bidang study Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut bahwa tujuan dari kegiatan pembiasaan anak didik dibidang keagamaan untuk lebih meningkatkan diri kepada Allah SWT dan dalam rangka pendidikan karakter religius bagi anak didik. Dengan demikian anak didik dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/25/img-20180325-215716-5ab7bb7716835f06c9185024.jpg?t=o&v=770)