Mohon tunggu...
Arief Pratama
Arief Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

saya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusa Ilmu Politik semester 4

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Tiongkok Bisa Menjadi Negara yang Kuat Pasca Komunis?

16 Juli 2024   21:20 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:41 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara China memiliki karakteristik yang unik dari segi ideologi, negara dan bagaimana praktik sistem politiknya masih didasarkan pada komunisme. Tetapi, dari segi ekonomi dan sosial, Negara China sudah mengalami proses keterbukaan yang berbeda atau bertolak belakang dengan pemahaman komunis yang dianut oleh negaranya. Meskipun China telah mengalami keterbukaan ekonomi dan sosial, ada beberapa kebijakan yang menunjukkan bahwa negara tersebut tetap menggunakan metode represif untuk mengendalikan perbedaan etnis yang dianggap mengancam stabilitas politik. Yang mecerminkan bahwa adanya tidak keselarasan antara keterbukaan dalam beberapa aspek seperti dalam sosial dan ekonomi dengan pendekatan politik komunisme yang masih otoritarian dan sentralistik.

Dengan wajah baru China pada saat ini yang sistem ekonomi nya sudah melalu keterbukaan. China masih menjadi negara komunis terbesar di dunia pada saat ini yang sistem politik pemerintahan nya masih komunis dengan sistem partai tunggal Partai Komunis China (PKC). Dengan sistem pemerintahan yang seperti itu Xi Jinping yang merupakan presiden China saat ini menggunakan teknologi, media, dan prinsip siniasi agama unutk memperkuat posisinya serta menanam paham komunisme kepada masyarakatnya.

Masuk ke ekonomi politik China, keterbukaan privatisasi dan marketisasi China bertujuan untuk mentransformasi ekonomi pasar dengan melakukan pendekatan yang disebut sebagai Socialism with Chinese Characteristics. Negara China sudah memulai reformasi politik nya sejak akhir tahun 1970-an di bawah pemerintahan Deng Xiaopin. Kebijakan ini dikenal dengan istilah "Reformasi dan Keterbukaan" yang sangat berdampak baik dalam sektor pertanian dengan meningkatnya produksi pertanian dengan pesat dan mengurangi kelaparandan kemiskinan di pedesaan China.

Langkah yang dilakukan China dengan membuka zona ekonomi khusus (Special Economic Zones - SEZs) seperti di kota Shenzhen, yang menawarkan insentif bagi investasi asing dan mengadopsi pasar bebas dalam lingkungan terbatas. China juga memprivatisasi beberapa Perusahaan milik negara (BUMN) secara bertahap dengan mengontrol atas indutstri-industri strategis. Dengan strategi ini china dapat menjaga stabilitas politik dan ekonomi selama masa transisi pasca komunis.

Dengan berhasilnya China mempertahankan stabilitas politik dan sosial selama proses reformasi dengan pendekatan bertahap. Ekonomi China mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 10% per tahun selama tiga dekade, yang mengangkat ratusan juta Masyarakat China dari kemkiskinan. Pertumbuhan ini didukung oleh kebijakan industri yang kuat, investasi dalam infrastruktur, dan pembukaan diri terhadap investasi asing langsung (FDI). China juga berhasil menjaga kontrol terhadap sektor-sektor strategis seperti energi, telekomunikasi, dan transportasi melalui BUMN besar yang direstrukturisasi untuk menjadi lebih efisien dan kompetitif.

Mengingat China yang merupakan negara komunis tentu adanya beberapa pengekangan yang kuat diberbagai sektor politik maupun ekonomi. Walaupun begitu negara China berhasil keluar dari kemiskinan dengan melakukan strategi tersebut dan kita dapat melihat negara China pada saat ini yang sangat super power dengan kekuatan politik dan ekonominya. Industri teknologi yang sangat maju dan masif membuat China sangat kuat dengan berbagai inovasi nya dengan teknologi di berbagai sektor industrinya dan ditambah stabilitas politik nya yang sangat sulit untuk di intervensi oleh asing menjadi faktor mengapa negara ini menjadi sangat kuat pada saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun