Mohon tunggu...
Arief Rachman
Arief Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

@ariefpokto Ariefpokto.com #aipTrip suka makan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mau Apa ke Teluk Buyat?

11 April 2016   21:49 Diperbarui: 11 April 2016   21:58 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan saya kali agak berbeda. Karena akhirnya saya datang ke daerah yang bisa dibilang cukup kontroversial. Teluk Buyat. Mendengar namanya saja, sudah agak tegang. Biasa, sebagai pecinta drama alias Drama King, kadang pemikiran suka mendramatisir sendiri. Gimana nanti kalo kena airnya kulit jadi gatel, rambut rontok ?

Nama Teluk Buyat ini sempat tercemar, ketika ada heboh-heboh demo pencemaran lingkungan oleh PT Newmont Minahasa Raya pada tahun 2004 lalu. Tidak pernah ada data konkrit dari si penuduh terhadap yang dituduh. Isu pencemaran berat yang diangkat tidak pernah terbukti.

Mengutip dari Buku Newmont Minahasa Raya: 25 Tahun Berkarya bagi Negeri  "Pada pertengahan 2004, nama Newmont sempat menjadi pembicaraan publik dunia ketika tuduhan pencemaran di Teluk Buyat mencuat dan menjadikan PTNMR dan mantan Presiden Direktur PTNMR Richard Bruce Ness sebagai terdakwa. Namun, seperti diketahui, pada 24 April 2007, melalui persidangan panjang (21 Bulan, sejak Agustus 2005) dengan 54 kali sidang, dan menghadirkan 63 saksi—termasuk saksi ahli dari dalam dan luar negeri—serta ribuan halaman studi, laporan dan dokumentasi  resmi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manado memutuskan bahwa tuduhan pencemaran itu tak terbukti sama sekali. Newmont dan mantan Presiden Direktur-nya dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan dan dipulihkan harkat dan martabatnya di mata hukum”

Masalahnya, memori kita soal kehebohan isu itu tak sempat tercabut dari pikiran. Jadi ketika mendengar nama itu, masih saja ada rasa gentar. Sedikit...

Sesampainya disana, bayangan saya mengenai Teluk yang tercemar tidak terbukti. Teluk Buyat Ratotok, terlihat sangat alami dan bersih. Lautnya biru, pantainya bersih berpasir halus. Terlihat kapal nelayan entah itu pulang melaut atau baru saja berangkat. Udaranya segar dengan langit bersih tak berpolusi.

Berkesempatan mengunjungi Teluk Buyat, Kecamatan Ratotok , Kabupaten Minahasa Tenggara ternyata menjadi perjalananan yang membuka wawasan.  Pertama saya bisa melihat indahnya alam di sekitar Teluk Buyat. wilayah ini sangat kaya akan keindahan pantai, laut, dan juga perbukitan di sekitarnya 

Kedua Saya bisa melihat , betapa lestarinya lingkungan di sekitar Teluk Buyat, Nelayan masih bisa melaut mencari ikan. Program pelestarian terumbu karang berhasil memicu ledakan kehidupan bawah laut. mereka bisa hidup sehat dan berkembang biak sehingga mampu mejadi daya tarik tersendiri.

Ketiga,  saya bisa melihat sendiri saya bisa melihat kesuksesan upaya pengalih fungsi lahan tambang emas menjadi hutan, yang akan segera menjadi Kebun Raya. ini merupakan bentuk tanggung jawab PT Newmont Minahasa Raya terhadap lingkungan dan juga masyarakat sekitarnya.

Keempat saya bisa menyaksikan keindahan Indonesia dalam bentuk lain. Yaitu kerukunan beragama. Wilayah Buyat – Ratotok adalah salah satu contoh dua pemeluk agama, yaitu Kristen dan Islam dapat hidup mesra berdampingan. Saling bantu membantu, dan banyak lagi hal yang bisa saya lihat disana.

Bermain air, makan ikan dari Teluk Buyat , dan banyak kegiatan lainnya tidak membuat saya sakit, rambut rontok, kulit gatal pun tidak terjadi. Alhamdulillah saya baik-baik saja. Malah yang ada saya jadi bahagia, bisa melihat dan merasakan sendiri keindahan Teluk Buyat. Menurut saya potensi daerah ini sangat banyak, dan siap dikembangkan. Apalagi saat Kebun Raya sudah siap dikunjungi nanti.

Jadi mau apa ke Teluk Buyat ? Maunya banyak ! Karena banyak yang bisa kita lihat ! Apalagi dengan semua potensi wisata luar biasa yang  ada disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun