Ibadah puasa dengan demikian melatih untuk bersikap asketisme, menyadarkan manusia dan mengembalikan kesejatian manusia bahwa dirinya bukan sekadar sebagai human doing yang memiliki kecenderungan untuk menumpuk kekayaan, tidak henti-hentinya bekerja, akan tetapi juga sebagai manusia yang terus menerus mencari pemaknaan hidup memlalui ketundukan secara vertikal dengan Tuhan, dan berbagi antar sesama manusia secara horizontal.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!