Mohon tunggu...
Arief Nur Rohman
Arief Nur Rohman Mohon Tunggu... Guru - Manusia

Pegiat Moderasi Beragama Provinsi Jawa Barat. Menaruh minat pada Pendidikan, Pengembangan Literasi, Sosial, Kebudayaan, dan Pemikiran KeIslaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Dua Tahun Kesarjanaan

8 Oktober 2021   06:46 Diperbarui: 8 Oktober 2021   06:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi wisuda 6 Oktober 2019 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sudah sejauh mana peran kesarjanaan ini kau jejaki?

Pertanyaan ini selintas muncul di benak saya, ketika laman facebook menunjukkan kembali kenangan yang saya unggah dua tahun lalu. Tepatnya 6 Oktober 2019. Bulan Oktober tahun ini, menandai dua tahun kesarjanaan. Dua tahun pula gelar ini saya sandang. Dua tahun berlalu menyandang gelar kesarjanaan, sudah sepatutnya mampu mewakafkan diri bagi pengembangan keilmuan dan kontribusi penuh pada masyarakat dengan bekal ilmu dan kearifan yang telah dipelajari di perguruan tinggi.
Namun, kiranya belum banyak peran, posisi, dan kontribusi yang diberikan.

Usia dua tahun kesarjanaan jika diibaratkan usia anak, dua tahun ini adalah usia sedang "asyik-masyuk" nya berjalan sesekali berlari, mengendalikan emosi, serta menunjukkan kemandirian. Indikasi perkembangan ini, saya maknai sebagai upaya meneguhkan sikap atas "jalan" yang ditentukannya dalam hidup. Berlari menapaki kearifan, mampu matang dari segi emosi dan mandiri.

Sikap kesarjanaan ini mengejawantah dalam budi baik perilaku yang terefleksikan setiap hari. Sikap dan sifat kesarjanaan harus terus tumbuh dalam kesadaran manusia sepanjang hayatnya. Kesadaran manusia dibentuk sekurang-kurangnya berdasarkan tiga prasyarat; refleksi atas pengalaman kehidupan, pengembaraan intelektual, dan dasar pemahaman yang terbuka.

Sejatinya kesarjanaan adalah sikap intelektual yang berpihak pada oposisi ilmu pengetahuan, keteguhan institusi, dan kerja pengabdian pada khalayak banyak.
Kesarjanaan pula ditandai dengan tak henti-hentinya belajar sepanjang hayat. Tidak merasa puas terhadap capaian pengetahuan, senantiasa menggali nilai etis universalis, serta membangun jejaring dan relasi silaturahmi antar-inter-trans disiplin keilmuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun