Mohon tunggu...
Arief
Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pernah nulis dibeberapa media seperti SINDO, Jurnas, Surabaya Post, Suara Indonesia (dulu dimasa reformasi), Majalah Explo dll. ( @arief_nggih )

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelita Air Service Siap Bangkitkan Kejayaan Pertamina di Udara

3 Februari 2015   12:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keunggulan bandara Halim dibandingkan Soekarno Hatta adalah ada pergerakan pesawat serta lokasi bandara yang hampir di tengah Jakarta. Ini menguntungkan penumpang karena dapat berangkat lebih "mepet", konon di PAS waktu boarding hanya 10 menit, tentu jauh dibandingkan di Soekarno Hatta yang rata-rata 20 menit sebelum take off. Tidak ada waktu tunggu di runway, pesawat langsung terbang, ini tentu beda pula dibandingkan di Soekarno Hatta yang kadang-kadang menunggu di runway lebih dari 30 menit karena banyaknya pergerakan pesawat yang take off maupun landing. Kenyamanan waktu adalah salah satu keunggulan Bandara Halim, tentu jadi keunggulan layanan PAS.

Penerbangan Halim-Cilacap saat ini dilayani oleh Susi Air. Perbedaannya Susi Air menggunakan pesawat baling tunggal sedangkan PAS baling ganda dengan ukuran yang lebih besar, tentunya PAS akan memberikan aspek safety dan kenyamanan yang lebih baik. Sedangkan penerbangan Halim-Dumai, PAS mendapatkan kompetitor dari maskapai Trans Nusa yang menggunakan pesawat yang sama yaitu baling ganda dan ATR.

Ruang kabin yang lapang karena formasi duduk 2-2 menjadikan penumpang nyaman di pesawat ATR yang digunakan PAS. Hal yang menarik adalah sajian makanan di PAS yang "sungguh luar biasa" sehingga layak diberikan predikat "super full service" karena menu makanannya sangat lengkap dan bervariatif, mengalahkan maskapai Garuda Indonesia untuk rute menengah (Jakarta-Padang, Jakarta-Pekanbaru dll). Foto dibawah ini sudah menjelaskan seperti apa rasanya terbang bersama PAS.

[caption id="attachment_366990" align="aligncenter" width="420" caption="Dok Pribadi"]

14229177801006199021
14229177801006199021
[/caption]

Layanan berupa handuk hangat maupun dingin untuk membersihkan wajah merupakan keunggulan lain dari PAS yang belum pernah penulis temui di semua maspakai di Indonesia yang pernah penulis naiki.

Karena penerbangan perdana dan penulis tidak sempat wawancara ke manajemen PAS, sehingga "bocoran" kisaran harga tiket tidak bisa diinfokan ke publik. Namun, penulis meyakini harga tiket ke publik akan terjangkau, karena ibaratnya hanya "mengisi kursi" yang tidak terisi oleh karyawan Pertamina. Ibaratnya jika kemarin ada hiruk pikuk tiket promo penerbangan LCC yang konon sangat murah karena hanya mengisi kursi kosong, maka tentu harga tiket untuk umum di PAS pada rute-rute utama yang menjadi area kerja Pertamina dan KKS lain akan sangat rendah. Toh, harganya sama dengan pesawat lainnya di Indonesia, tetap akan lebih menguntungkan naik PAS karena faktor layanan yang "super full service".

Pesawat Baling-Baling "Asyik Juga"

Ayo Nobita naik "baling-baling bambu", tentu tidak asing kita dengar di Film Doraemon :). Bayangan pesawat baling-baling sebagai pesawat Jadul tinggalan perang dunia menjadi gambaran model pesawat baling-baling, terlebih modelnya juga mirip-mirip (coba dibandingkan pesawat baling-baling sekarang dengan jaman perang dunia II) . Terlebih di era 50an dikembangkan pesawat mesin jet, sehingga potret pesawat baling-baling sebagai pesawat kuno sudah menjadi biasa. Ya...tentu kita harus melihat karya Pak Habibie pada pesawat N-250 yang menggunakan baling-baling sesaat sebelum krisis ekonomi 1998. Ternyata memang pesawat baling-baling memiliki keunggulan dibandingkan pesawat jet yaitu cocok untuk jarak pendek, runway bandara yang pendek dan dapat terbang rendah. Itulah keunggulan pesawat baling-baling dibandingkan jet. Bagi traveller yang menyukai fotography, maka pesawat baling-baling sangat asik karena terbang rendah dan kecepatan yang lebih rendah, seperti saat ATR 72-500 yang menuju Dumai memiliki kecepatan sekitar 380 km/jam, tentu keindahan alam dibawah dapat dinikmati dan diabadikan. Inilah kenapa Garuda Indonesia menggunakan pesawat baling-baling untuk rute-rute wisata seperti Labuhan Bajo.

Memang pesawat baling-baling saat take off suaranya lebih bising dibandingkan jet dan serasa berat mau naik, namun hal ini tidak mengalahkan keunggulan pesawat baling-baling pada aspek yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun