Mohon tunggu...
Arief MS
Arief MS Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kalo ingat saya., kirim al-fateha saja lee., kalo ingat lee.. hehe.. sementara masih Mahasiswa Filsafat muslim lee.. @riefms / @riefm5

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masikah (Ospek): Organisir Pelecehan dan Kekerasan...

11 Desember 2013   22:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:02 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13873623122017843762

Berawal dictum kecil yang dikoarkan oleh salah satu pengguna jejaring Sosial Media (Sosmed) yang mengomentari bobroknya gerbang awal pra perkuliahan di Indonesia. OSPEK : Organisasi Pelecehan dan kekerasan yang dinilainya terjadi kembali (berulang) di Indonesia pada satu Perguruan Tinggi Negeri (Institute Teknologi Negeri, Malang) itulah yang mendorong kembali saya untuk menuliskan beberapa pandangan yang konon sangat ditentang bahkan dianggap/difatwakan haram oleh para dedengkot (panitia) mahasiswa baru.

[caption id="attachment_284670" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi"][/caption] 1.       Ospek yang katanya : merupakan sebuah wadah pengenalan kampus, lembaga, fakultas, atau apapun yang berbau sekolah atau perguruan tinggi. masihkah mengunakan pola kekerasan (premanisme). ?? 2.       Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau Ospek merupakan momentum bersejarah bagi setiap siswa  yang memasuki pintu gerbang perguruan tinggi. Ospek dengan seluruh rangkaian seremoni merupakan wahana awal pembentukan watak bagi seorang mahasiswa baru. 3.       Dengan kata lain bahwa baik tidaknya kepribadian mahasiswa di sebuah perguruan tinggi sedikit banyak ditentukan oleh baik tidaknya pelaksanaan Ospek di perguruan tinggi tersebut. Oleh karenanya, Ospek adalah Gerbang bagi mahasiswa-mahasiswi.  Ketika Gerbang dibuka secara seksama oleh para mahasiswa-mahasiswi baru (MABA) saja sudah terlalu keras,  bahkan berkarat.  Boleh dikata, anggapan selanjutnya dari Gerbang yang sudah buruk, bisa saja "menduga"  bahwa di balik bahkan dalam gerbang pun akan sama buruknya. (jangan teruskan meng-eja)... saya pernah dan beberapa angkatan saya kala itu diperdengarkan sebuah susunan kalimat yang insya allah/kira-kirabegini : tujuan OSPEK adalah:

  1. Mengenal dan memahami lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku di dalamnya.
  2. Menambah wawasan mahasiswa baru dalam penggunaan sarana akademik yang tersedia di kampus secara maksimal.
  3. Memberikan pemahaman awal tentang wacana kebangsaan serta pendidikan yang mencerdaskan berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.
  4. Menumbuhkan rasa persaudaraan kemanusiaan di kalangan civitas akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib, dan dinamis.
  5. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggungjawab akademik dan sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  6. (Tapi itu masih di-tataran katanya,) dan masih bertahta dengan keraguan bahkan kesulitan dalam meyakini keadaan.. cukup lee jangan diteruskan lagi..

Dan selanjutnya: Ospek juga merupakan kelengkapan non-struktural pada kampus. jika tidak mengikuti Ospek maka akan mendatangkan bencana/musibah/bahkan malapetaka diakhir masa kuliah sudara (tidak Ospek "FATAL",). Adapun fungsi OSPEK kurang lebih, kalu lebih tolong dikurangi:

  1. Fungsi orientasi bagi mahasiswa baru untuk memasuki dunia Perguruan Tinggi yang berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan.
  2. Fungsi komunikatif yakni komunikasi antara civitas akademika dan pegawai administrasi kampus.
  3. Fungsi normatif yakni mahasiswa baru mulai memahami, menghayati dan mengamalkan aturan-aturan yang berlaku di kampus.
  4. Fungsi akademis yakni pengembangan intelektual, bakat, minat dan kepemimpinan bagi mahasiswa.

Namun adanya, kegiatan Ospek di beberapa perguruan Tinggi di Indonesia sering kali diisi dengan kekerasan dalam bentuk Oral, verbal, visual dan bahkan tidak jarang terjadi kekerasan fisik, apa dan bagimana yang terjadi di kampus sudara ?? Dengan konsep junior harus rela dan bahkan patuh kepada senior apapun perintahnya!!! (pake tanda seru lee). hingga sering kali para peserta Ospek mengenakan pakaian lengkap dengan ornamen yang tidak wajar. Para orang tua yang peduli, tentu  sangat mengkritik kegiatan OSPEK yang demikian. . (tapi anda mahasiswa,?? anda yang menentukan diri anda, bangsa, dlsb). Apapun tujuan dari Ospek,  menurut para psikologis (kaum Sigmund freud), sebenarnya tiada lain dari tindakan balas dendam para senior akan pengalamannya ketika mereka mengikuti kegiatan Ospek. Walaupun sebagian besar, secara resmi kegiatan Ospek yang negatif diberhentikan, ada saja beberapa pihak yang masih melaksanakan kegiatan negatif tersebut.. Gambaran konsensus yang sengaja disepakati dengan alasan yang sungguh berlainan dengan kenyataan masih saja coba disisip para kalangan manusia terdidik dengan mempraktekan hamparan percobaan baru yang kemungkinan tidak cocok lagi diterapkan. Namun terkadang selalu disesuaikan. yang kata orang dikenal dengan term/istilah Ospek gaya baru, (Ta'arufan, pengkaderan, PMJ, Orisimaru, Opak, Ormik, Pomaru, kegiatan Ramah tamah atau selain sebagainya namun serupa intinya.(ARF)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun