Ajib... Ajaib... Atau entah apa saja ungkapannya. Yang jelas, sinyal internet IM3 sekarang makin seksi. Beberapa saat lalu saya posting, bahwa sinyal internet IM3 bagusnya hanya di desa saya saja. Cukup pakai paket internet yang 384 Kbps sudah lumayan wus wus. Tapi jika pergi ke daerah lain, yang saya alami, ke daerah Jeruk, kota Wonosari. Juga di daerah Saptosari. Jangan harap bisa internetan pakai IM3. Karena tidak bisa. Connecting terus, tidak juga loading dan processing. Musti diganti dengan kartu operator lain. Hal itu tidak saya alami sendiri. Adik-adik, teman-teman, pernah saya tanya. Jawabannya sama, tidak bisa internetan pakai IM3 di daerah-daerah tersebut. Berbagai merk handphone, tetap tidak bisa. Kebetulan semalam, saya pergi lagi ada keperluan di daerah Jeruk, Wonosari. Yang mana aktivitas menunggu memang menjemukan. Seperti biasanya, mengisi waktu dengan membuka internet. Iseng saja yang hp khusus internet, kartu IM3-nya tidak saya ganti. Lho? Sekarang sudah bisa? Benar. Bisa. Sampai acaranya rampung, saya malah nanya: "acaranya kok cepet?" Hehehe... Maklumlah, menunggu menjadi tidak menjemukan. Karena sambil internetan, pakai IM3. Pagi tadi, jam 5.30 WIB saya meluncur ke daerah Saptosari. Daerah dimana sinyal internet IM3 biasanya kemarin-kemarin jelas tidak bisa. Terinspirasi peristiwa ajib di Jeruk semalam. Masih sambil menunggu. Saya buka internet lagi. Pakai IM3. Hehe... Benar. Sekarang sudah bisa. Selancar kalau di rumah. Kata adik saya yang di Saptosari, sudah sejak kemarin sore, IM3 bisa dipakai internetan. Semoga bisa terus bertahan, sinyal internet IM3 tidak pilih-pilih lokasi lagi. Dua hari lagi, rencana saya akan ke Saptosari lagi. Akan saya coba lagi. Mudah-mudahan masih bisa lagi. Dua minggu yang akan datang, rencana saya akan ke daerah Jeruk, kota Wonosari juga. Tentu akan saya coba juga. Mudah-mudahan sinyal internet IM3 bertahan tetap bisa juga. Sehingga sinyal internet IM3, bisa dimana-mana, maksudnya kemana saya pergi. Kecuali kalau memang tidak ada sinyalnya. Begitulah. Hanya menyambung informasi postingan yang lalu. Tentang keluhan seorang konsumen yang rewel. Maklum, namanya juga konsumen. Tentu mau saya ya.... yang SAERAH. Sae tur muRah. Alias yang bagus dan harganya murah. Kalau ono rego ono rupo, ada harga ada kualitas, itu sudah umum. Betul? Siapa tau juga, untuk waktu-waktu yang akan datang, si saerah ini, semakin meningkatkan pelayanannya. Sampai sekarang, terutama di daerah saya, jika listrik mati, sinyal IM3 juga ikut mati. Tapi tidak apa-apa dinx, karena masih ada operator lain yang gagah, tidak tergantung listrik PLN. Jadi, komunikasi tetap lancar, biarpun listrik sedang mati. Begitu enaknya jadi konsumen. Sebaiknya tidak tergantung pada satu layanan. Ada kelebihan dan kekurangan. Didobel-dobel saja tidak apa-apa. Kan tidak ada aturan "satu KTP satu nomer hape". Satu orang mau pakai beratus-ratus nomer juga bisa. Hehehe... Begitu. Salam sharing n connecting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H