Pernah ada anekdot, cerita karangan yang menggambarkan seseorang yang suka jahil di desa. Kejahilannya terletak pada suka minta tolong, teriak-teriak memanggil tetangga, karena rumahnya kebakaran. Setelah para tetangga berlari-lari menolong dengan meninggalkan pekerjaannya, sesampai di tempat si jahil tadi, ternyata rumahnya tidak kebakaran. Kepulan asap ternyata kepulan palsu, si jahil membakar sampah di belakang rumah.
Sambil ketawa-tawa, si jahil bilang: "aku cuma ngerjain, kok."
Tetangganya pada pergi sambil bersungut-sungut menahan diri. Ingin menghajar, tapi demi rukun tetangga. Ya sudah, dibiarkan saja.
Beberapa lama, si jahil tadi mengulang hal yang sama. Sama juga dengan alasan kebakaran. Para tetangga datang lagi. Ternyata tidak ada kebakaran lagi.
Si jahil masih bilang juga: "masih kena pada dikerjain, yaaa...."
Tetangga-tetangganya tetap bersabar dengan kejahilan itu.
Setelah lama sekali, si jahil mengulang ngerjain tetangga-tetangganya sampai kali ketiga. Eh, satu dua masih ada juga tetangga yang datang mau menolong kebakaran rumah si jahil, yang ternyata bohong.
Kali ketiga ini, tetangga yang datang, perginya dengan mengumpat marah.
Hingga suatu hari, rumah si jahil benar-benar kebakaran. Gara-gara anaknya yang kecil mainan korek api. Nyulut kertas, lantas apinya nyulut kain gordin pintu dalam, lantas merembet ke dinding kayu. Api membesar dengan cepat.
Tentu saja si jahil berlari-lari, teriak-teriak minta tolong pada tetangga-tetangganya.
"Tolong.... Tolong.... Sekarang benar-benar kebakaran. Sumpah..."
Tapi tidak ada tetangga yang datang. Sampai rumahnya habis.
Barangkali anekdot tersebut sangat berlebihan jika dianalogikan dengan pertanyaan saya di postingan ini. Sms dari operator ini sungguhan atau memancing penyedotan maling pulsa?
Harap maklum saja, beberapa kali Content Provider nebeng di sms dengan pengirim nama Operator, seolah-olah merupakan sms resmi dari operator. Ternyata hanya pancingan dengan apa yang akhir-akhir ini dikenal sebagai penyedotan pulsa.
Bisa saja berhenti upama di-unreg, unsub, off, dll. Tapi selama masuk sampai proses unreg, sudah berapa ribu saja pulsa terbuang.
Baru saja saya mendapat sms seperti ini, nomer-nomernya pun memang resmi, tapi kok masih ragu juga, semacam sense of curigation terhadap sms yang datang dari operator. Ini smsnya:
"Dukung Komodo menjadi bagian 7 Keajaiban Dunia. Ketik KOMODO kirim ke 9818, tarif Rp. 1. Info lengkap, hub.111/116 atau www.telkomsel.com"
Saya jadikan postingan, siapa tahu ada yang berkenan memberi pencerahan. Sms resmi dari operator tersebut, masuk penyedotan pulsa atau memang sungguhan mengharap dukungan.
Maklum saja lagi bokek. Dalam rangka hemat pulsa.