Mohon tunggu...
Arief Gununk Kidoel
Arief Gununk Kidoel Mohon Tunggu... lainnya -

"Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya" ~ penghobi tanaman hias dan koleksi ~ di desa di Gunung Kidul DIY Hadiningrat yang mencoba belajar menulis ~

Selanjutnya

Tutup

Politik

Calon Presiden 2014? Rakyat Lebih Memilih "yang Teraniaya"

23 Juli 2011   16:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang Indonesia ini baik-baik lho hatinya. Tidak tega melihat orang yang sedang menderita. Apalagi jika ada yang teraniaya. Tentu saja mengundang simpatik siapa saja. Berbondong-bondong pada berebutan mau menolong. Bener-bener orang Indonesia memang keren.

Beberapa saat lalu sampai ada koin Prita, kemudian disusul dengan koin-koin yang lain. Berbagai tulisan dan pendapat begitu banyak membela orang lemah yang teraniaya. Kepedulian orang Indonesia terhadap sesamanya yang sedang menderita terbukti begitu tinggi. Sifat gotong royong dan tolong menolong memang sudah sifat bawaan bangsa ini.
Tak terkecuali pada saat nanti pemilihan presiden.

Calon presiden yang akan banyak dipilih rakyat adalah calon presiden yang sebelumnya sudah teraniaya. Terutama teraniaya secara politik. Umpamanya si A, dengan berbagai cara dilengserkan dari jabatan ketua partai dengan tuduhan-tuduhan korupsi dan lain sebagainya. Padahal sebagian rakyat tau si A itu bersih, sejak kecilnya prihatin ikut membantu membuat batu bata. Karir politiknya dimulai dari nol dan merambat terus hingga bisa menjadi ketua partai.
Sedangkan pihak lawan entah bagaimana caranya berhasil membuktikan kalau si A itu benar2 korupsi. Jika akhirnya si A lengser dari jabatan ketua partai besar, maka si A ini sudah terlihat teraniaya, disingkirkan, dan menderita.

Apalagi jika pihak lawan yang berhasil mendepaknya berlatar belakang keluarga konglomerat. Simpatik rakyat ke si A akan semakin bertambah-tambah.

Hingga akhirnya nanti tiba saatnya tahun 2014 pemilihan presiden. Kembali pada rakyat : akan lebih memilih calon presiden yang sebelumnya kelihatan teraniaya, tersingkir, dan menderita.

Nah, jika si A yang tadi diupamakan berhasil didepak dari kursi ketua partai itu mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi presiden. Kans untuk mendapat banyak simpatik rakyat sangatlah besar. Akan banyak yang berbondong-bondong datang ke TPS untuk memilih mencoblos si A : dengan dasar "kasihan".

Karena itu, persiapan untuk 2014 membuat figur yang teraniaya agar banyak mendapat simpatik dari rakyat orang Indonesia yang baik hati ini : sangatlah penting ! Tujuannya tentu untuk mengambil hati, memanfaatkan rasa iba dan belas kasihan rakyat.

Selanjutnya, siapakah yang cocok menjadi figur yang teraniaya untuk melenggang ke kursi RI-1 di tahun 2014 nanti ?

Kita lihat saja. Toh untuk membuat skenario agar muncul tokoh yang teraniaya itu mudah dan bisa diatur. Media massa ? Ah, apa sulitnya untuk membikin "figur teraniaya".

Maaf, hanya celotehan politik yang dangkal dan tidak berdasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun