Peternak puyuh petelur terdiri dari peternak puyuh mandiri dan peternak puyuh kemitraan yang disebut dengan peternak plasma. Peternak puyuh mandiri mengelola sendiri peternakannya dari hulu sampai hilir. Bahkan ada yang sejak dari pembibitan, penjualan telur, sampai mengelola apkiran.
Sedangkan peternak plasma adalah peternak puyuh yang terikat dalam kemitraan dengan perusahaan inti plasma yang biasanya berbadan hukum. Dalam kerjasama kemitraan ini peternak plasma tidak perlu memasarkan sendiri. Peternak cukup konsentrasi pada produksi, mulai dari perawatan dan pemeliharaan sampai penanganan pasca panen.
Pihak inti plasma perusahaan kemitraan bertanggung jawab mulai dari penyediaan DOQ bibit puyuh, delivery pakan dan pengambilan telur, penyediaan eggtray atau wadah telur, sampai menampung burung puyuh apkiran atau burung puyuh yang sudah tidak berproduksi.
Kemampuan marketing atau pemasaran merupakan keahlian khusus. Belum tentu semua orang memiliki kemampuan memasarkan barang yang bahkan produksinya sendiri, termasuk bagi para peternak burung puyuh petelur. Karena itu tidak jarang ditemui beberapa peternak mandiri yang berhenti usahanya karena terkendala pemasaran. Pada kondisi seperti demikian peran kemitraan sangat diperlukan. Peternak puyuh bisa lebih tentram dan konsentrasi pada perawatan dan pemeliharaan tanpa terganggu aktivitas pemasaran.
Namun dalam kerjasama kemitraan budidaya puyuh tidak luput dari beberapa kendala permasalahan. Penyebabnya bisa dari perusahaan kemitraan dan juga bisa dari pihak peternak.
Permasalahan yang bisa disebabkan dari pihak perusahaan antara lain :
1. Tidak bertanggung jawab.
Misalnya : hasil telur puyuh tidak diambil, delivery pakan tidak sesuai jadwal, pembayaran hasil perhitungan tidak diberikan sebagaimana mestinya.
2. Tidak ada perhatian atau tidak intens, dll.
Misalnya : ada informasi penyakit tapi tidak ditanggapi, keluhan produktifitas tidak ditindaklanjuti, dll.
Sedangkan permasalahan yang bisa disebabkan dari pihak peternak, antara lain :
1. Tidak loyal.
Biasanya karena tidak mematuhi anjuran PT tentang standar pengambilan pakan dan penjualan telur keluar PT.
2. Lari dari tanggung jawab.
Faktor ini lebih pada pembayaran pakan yang tidak dipenuhi pada saat produksi telur burung puyuh belum menghasilkan.
Namun secara umum, peternak plasma sangat merasakan manfaat tergabung dalam kemitraan. Jangkauan pemasaran yang terbatas, ditambah dengan kesibukan dalam pemeliharaan dan perawatan puyuh.
Jika kedua aktivitas tersebut digabung, kemudian ternyata tidak mampu, maka bisa diprediksi : disarankan ikut kemitraan.