kafe untuk membuat waktu keluarga. Namun, sore itu, aku hanya mengajak anakku, istriku kebetulan sedang ada acara di luar.Â
Aku, istriku, dan anakku, memang sering pergi keTibalah Aku, dan Arundaya pergi ke sebuah kafe di pusat kota. Itu adalah kencan pertamaku dengan anakku. Hanya kita berdua, ayah dan anak perempuannya.Â
Masuk ke dalam kafe, hanya aku ayah satu-satunya yang membawa anak berumur enam tahun. Beberapa pengunjung melihat ke arah kami. Memang, sepertinya bukan hal yang wajar, ayah membawa anak perempuannya berdua di kafe.Â
Tapi, aku pernah membaca sekilas di Instagram, yang dikirimkan oleh istriku, bahwa perlu seorang ayah jalan berdua dengan anak perempuannya. Katanya, agar anak perempuan itu benar-benar memberikan cinta pertama pada ayahnya.Â
Ada juga yang bilang, agar anak perempuan itu tak mudah digoda oleh lelaki lain karena dia sudah mendapatkan semuanya dari ayahnya. Mungkin juga agar anak kita memiliki standar tinggi bagi pria yang akan menjadi pasangannya kelak.Â
Aku yang hanya bertemu dengan anak dan istri dua pekan, kalau beruntung sepekan sekali, ingin rasanya memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga kecilku, khususnya anak perempuanku.Â
***
Arundaya suka dengan interior dan arsitektur bangunan, karena itu aku membawa dia pada kafe yang memiliki tata letak yang estetik. Seperti biasa, dia menjelajahi setiap sudut lingkungan.Â
Selain memesan kopi untukku dan coklat untuknya, kita bermain kartu sederhana. Siapa yang memiliki angka lebih besar dia menang.Â
Kita menghabiskan waktu sekitar tiga jam di kafe itu. Dia menghabiskan dua gelas coklat, dan sepotong roti.Â
Aku senang memiliki waktu berdua dengan dia. Meski sederhana, aku ingin kita duduk berdua lagi, dan sama-sama memesan kopi.Â