Pemerintah republik Indonesia secara resmi telah menyatakan bahwa untuk hari raya Idul Fitri tahun 2021 nanti mudik dilarang. Hal ini disebabkan karena masih terus bertambahnya kasus positif virus Covid-19. Jadinya pemerintah mengambil keputusan untuk melarang setiap orang yang ingin mudik supaya mencegah rantai penyebaran Covid-19. Kebijakan ini juga dilakukan pemerintah republik Indonesia tahun 2020 lalu yang mana kasus positif Covid-19 pada tahun tersebut sedang naik naiknya. Hal ini menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat, ada yang setuju da nada yang sebaliknya. Ada yang mengatakan mudik dilarang tetapi tempat wisata masih saja dibuka dan banyak turis dari luar negeri yang sampai saat ini masih masuk ke Indonesia. Akan tetapi, jika dilihat dari sudut pandang yang lain, kebijakan ini menimbulkan dampak positif maupun negatif nya masing masing. Apa saja itu dampaknya? Lanjut ke paragraph di bawah ini.
Mencegah penularan infeksi virus Covid-19. Dampak yang satu ini mungkin hampir semua orang sudah pada tau. Pemerintah dan masyarakat tentu tidak ingin terjadi lagi lonjakan kasus positif virus Covid-19 di Indonesia. Hal itu tentunya membuat repot semua kalangan masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya varian virus Corona baru yang membuat masyarakat semakin resah. Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah bisa dibilang sudah sangat tepat dalam mengambil keputusan. Biarpun tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung, yang penting masih bisa berkomunikasi bersama keluarga melalui handphone.
Mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh mudik. Yap, masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kemacetan. Apalagi pada saat mudik, tentu kendaraan yang berlalu lalang meningkat dengan drastis. Lihat saja pada saat mudik lebaran sebelum adanya pandemi Covid-19 ini, kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan mencapai puluhan kilometer. Dengan adanya larangan mudik ini membuat lalu lintas menjadi lancar tanpa adanya kemacetan yang disebabkan oleh banyaknya pemudik. Apalagi dengan adanya denda yang ditetapkan oleh pemerintah yang dirasa ampuh untuk membuat ciut masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik. "Pasal 93 (UU No. 6 tahun 2018) mesti ditetapkan. Sanksinya Rp. 100 juta atau kurungan. Dan itu harus digembor gemborkan terus biar mengerti. Pokoknya pemerintah harus tegas menerapkan sanksi itu," kata Djoko Setijowarno ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.
Walaupun dilarang nya mudik lebaran Idul Fitri tahun ini memiliki tujuan yang baik, akan tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Pendapatan ekonomi di bidang transportasi menurun. Seperti yang sudah kita ketahui, orang-orang jika ingin bepergian untuk mudik menggunakan transportasi pribadi dan umum. Disini menurut penulis dampak negatif yang dirasakan akibat larangan mudik ini adalah transportasi umum. Banyak sekali orang-orang yang mudik menggunakan transportasi umum seperti pesawat, kereta api, bus, dan sebagainya. Dengan dilarang nya mudik lebaran Idul Fitri tahun ini tentunya membuat pendapatan akomodasi transportasi umum tersebut berkurang drastis.
Masyarakat menjadi tidak bisa berkumpul bersama (lagi) di kampung halaman. Dampak negatif yang satu ini berlaku untuk orang-orang yang mentaati aturan larangan mudik tersebut. Sangat disayangkan bahwa rindu yang sudah dipendam beberapa lama akhirnya belum bisa juga untuk dilepaskan. Sebab dari tahun 2020 lalu  mudik lebaran sudah dilarang, ditambah lagi tahun 2021 ini. Hal ini membuat banyak keluarga di Indonesia dengan terpaksa tidak bisa berkumpul  dengan keluarga nya secara langsung saat perayaan Idul Fitri nanti. Akan tetapi tidak perlu khawatir, dengan adanya teknologi yang jauh bisa menjadi dekat. Tinggal menggunakan smartphone, setiap orang bisa dengan mudah berhubungan, mengobrol dengan keluarga tercinta yang jauh disana.
Dengan dilarang nya mudik lebaran Idul Fitri tahun 2021 ini tentunya menimbulkan beberapa dampak, baik itu negatif maupun positif. Tentunya pemerintah menerapkan kebijakan ini dengan maksud dan tujuan yang baik, yaitu mencegah penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Menimbang dengan banyaknya pemudik saat lebaran Idul Fitri nanti membuat pemerintah membuat kebijakan ini lagi. Dan semoga mudik lebaran tahun 2022 mendatang bisa dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia.
