Mohon tunggu...
arief elhakim
arief elhakim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di MTsN 1 Bantul memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTsN 1 Bantul Lakukan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa

5 November 2024   20:15 Diperbarui: 5 November 2024   20:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa berlindung di bawah meja saat lakukan simulasi mitigasi bencana gempa (dok pribadi)

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Yogyakarta merupakan daerah rawan bencana erupsi merapi dan gempa bumi. Masih lekat dalam ingatan, gempa berkekuatan 5,9 SR yang telah meluluhlantakkan bumi Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Siswa SMP/MTs dengan rata-rata kelahiran tahun 2008-2011 tidak mengalami kejadian tersebut dan hanya mendengarkan cerita dari orang tua, saudara atau orang yang mengalami bencana gempa tersebut. 

Sebagai bentuk meningkatkan kesiapsiagaan siswa, guru, dan karyawan dalam menghadapi potensi bencana, maka MTsN 1 Bantul melaksanakan simulasi mitigasi bencana gempa pada Selasa (05/11/2024). "Kami ingin siswa benar-benar bisa melakukan mitigasi bencana ini, walau harapan kami tidak terjadi gempa besar dikemudian hari, namun Yogyakarta merupakan daerah rawan bencana gempa." terang Akhmad Syaifudin selaku waka Humas.

Penanganan pada korban jiwa saat  simulasi mitigasi bencana gempa di MTsN 1 Bantul (dok pribadi)
Penanganan pada korban jiwa saat  simulasi mitigasi bencana gempa di MTsN 1 Bantul (dok pribadi)

Kesiapan madrasah dalam mitigasi ini telah dilakukan sejak awal misalnya dalam hal sarana prasarana, dimana sudah ada petunjuk arah evakuasi dan titik kumpul sehingga saat mitigasi dilaksanakan diharapkan semua warga madrasah bisa mengikuti arah petunjuk evakuasi dengan benar. Simulasi dilaksanakan pukul 10.30 WIB yang dipimpin langsung oleh Koordinator Lapangan, Arief Rahman, dimana sebelumnya telah dilakukan briefing kepada semua warga madrasah tentang mitigasi bencana yang harus dilakukan jika terjadi bencana yang sesungguhnya. 

"Siswa telah diajarkan mitigasi bencana di pembelajaran IPA, namun demikian perlu dilakukan simulasi untuk melihat kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi bencana sesungguhnya." ujar Arief Rahman saat memberikan pengarahan pada guru karyawan di ruang guru.

Siswa berkumpul di lapangan tengah madrasah sebagai titik kumpul saat mitasi bencana gempa (dok pribadi)
Siswa berkumpul di lapangan tengah madrasah sebagai titik kumpul saat mitasi bencana gempa (dok pribadi)

Dalam pelaksanaannya, terlihat bahwa siswa, guru, dan karyawan telah bisa melaksanakan mitigasi bencana gempa dengan baik, bahkan disimulasikan penanganan terhadap jatuhnya korban karena bencana gempa. Semua siswa nampak dengan cepat melaksanakan instruksi dari guru saat terjadi gempa untuk mengurangi resiko korban jiwa yang bisa timbul. 

"Jangan panik, segera berlindung dikolong meja bagian tengah kelas. Lindungi kepala kalian saat keluar ruangan. Jauhi dinding dan benda lain yang rawan jatuh!" instruksi Sunaryadi saat memberikan arahan pada siswa kelas 8F saat simulasi dilangsungkan. Simulasi mitigasi bencana akan secara rutin dilakukan oleh madrasah, mengingat banyak ancaman bencana lain yang bisa menimpa, seperti kebakaran, gempa, banjir, gunung meletus yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana untuk mengurangi korban yang bisa terjadi. (MUR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun