Bantul (MTsN 1 Bantul) - ada yang berbeda pada Selasa (22/10/2024) di MTsN 1 Bantul. Nampak semua warga madrasah mengenakan busana mjuslim, seperti gamis, sarung, baju takwa, dan pakaian bernuansa islami lainnya. Hal ini mengingatkan nuansa yang bisa ditemui di pondok pesantren, dimana para santri mengenakan busana yang sama. Tentunya, ini bukan kebetulan belaka karena bertepatan dengan peringatan Hari Santri yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres Nomor 22 tahun 2015 dimana hari bersejarah saat KH. Hasyim Asy'ari berupaya mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA bersama dengan santri yang ada. Gamis, baju takwa, sarung, menjadi ciri khas dan identik dengan santri khususnya yang ada di wilayah Indonesia. Sampai saat ini masih banyak ditemui pondok pesantren yang ada, bahkan seiring waktu mulai banyak pendirian pondok pesantrn baru dan pemerintah telah mengaturnya dalam undang-undang yang berlaku sebagai penghormatgan atas perjuangan dalam mencapai dan menjaga kemerdekaan bahkan menjadi tonggal terdepan.
Nuansa islam akan bisa dirasakan diseluruh Indonesia, baik di madrasah sebagai instansi pendidikan bernuansa islami maupun instansi pemerintah yang terkait langsung dengan kepesantrenan."Banggalah kalian sebagai umat islam, termasuk dalam busana yang menjaga kehormatan setiap pribadi muslim. Dengan busana ini, para santri memperjuangkan kemerdekaannya di masa lalu." pesan Akhmad Syaifudin saat memberikan sambutan pada upacara peringatan Hari Santri di halaman depan madrasah pada Selasa (22/10/2024). Busana mulsim akan menjaga pemakainya dari perilaku yang mengarah negatif dan akan mendorong dalam perbuatan positif. Hal ini sesuai dengan falsafah jawa "Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana" yang menyatakan bahwa harga diri seseorang ditentukan oleh ucapannya, sedangkan kehormatan seseorang ditentukan oleh busananya".
Selama sehari, aktivitas di madrasah semua warga mengenakan busana muslim dengan bangga dan tanpa terganggu. Tentunya ini bisa menjadikan pembiasaan diri bagi siswa khususnya untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian baik secara zahir maupun batin yang berkesuaiandengan busana yang dipakainya. Dengan mengenaiak busana muslim, maka akan megnajarkan siswa mengenai cara menutup aurat yang benar yaitu bagian tubuh yang tidak pantas untuk diperlihatkan kepada publik , menjaga kesehatan karena pakaian merupakan pelindung yang dibutuhkan serta menjauhkan dari fitnah kehidupan. (Puj)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H