Mohon tunggu...
arief elhakim
arief elhakim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di MTsN 1 Bantul memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kamis Pon, MTsN 1 Bantul Peringati Hadeging Nagari Ngayogyakarta

6 Oktober 2024   19:04 Diperbarui: 6 Oktober 2024   19:10 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama guru karyawan madrasah dengan busana adat jawa (dok pribadi)

(MTsN 1 Bantul) - Hadeging Nagari Ngayogyakarta, diperingati setiap Kamis Pon dengan memakai baju adat jawa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini juga dilaksanakan MTsN 1 Bantul yang telah dilakukan 2 kali dengan mewajibkan siswa mengenakan baju adat jawa beserta kelengkapannya. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan sejarah Keraton Yogyakarta serta untuk menanamkan kecintaan pada tradisi leluhur di kalangan generasi muda. Guru dan karyawan madrasah juga memakai seragam adat jawa menambah nuansa tradisional jawa di madrasah. "Kami berharap dengan mengenakan busana adat ini, para siswa akan semakin mengenal dan menghargai kebudayaan Jawa, khususnya tradisi Keraton Yogyakarta yang menjadi bagian penting dari sejarah dan identitas kita," ujar Sugiyono, S.Pd. selaku Kepala MTsN 1 Bantul sesaat setelah berfoto bersama dengan guru karyawan dengan busana adat jawa pada Kamis (03/10/2024).

Foto bersama guru karyawan madrasah dengan busana adat jawa (dok pribadi)
Foto bersama guru karyawan madrasah dengan busana adat jawa (dok pribadi)

Nampak siswa laki-laki mengenakan lurik dan blangkon, sementara siswa perempuan tampil anggun dengan kebaya dan jarit yang dikenakan. Pada awal pertama, masih ada beberapa siswa yang belum lengkap pakaian adat jawanya seperti belum mengenakan blangkon dan sendal selopnya, namun kali kedua ini sudah nampak merata dengan kelengkapan busana adat jawa. Program mengenakan baju adat ini juga bertujuan untuk memupuk rasa bangga terhadap identitas lokal di tengah gempuran budaya global. "Kita ingin anak-anak tidak hanya pintar secara akademis, tapi juga memiliki karakter yang kuat dan berjiwa nasionalis, bangga dengan budaya sendiri," terang Akhmad Syaifudin selaku waka Humas saat mengapresiasi kelengkapan busana adat jawa siswa. Siswa antusiasme mengenakan busana adat jawa setiap Kamis Pon karena semuanya dilaksankan oleh siswa sekolah/madrasah di Yogyakarta. "Awalnya agak ribet pakai baju adat, tapi lama-lama nyaman juga dan rasanya lebih dekat dengan budaya Jawa serta lebih memahami pentingnya menjaga warisan leluhur," ujar Siti salah siswi kelas 8. Dengan adanya wajib memakai baju adat setiap kamis pon, MTsN 1 Bantul berharap dapat menanamkan semangat dan bangga sebagai pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai upaya pelestarian budaya lokal. (hdd)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun