Bantul (MTsN 1 Bantul) - MTsN 1 Bantul menuju madrasah adiwiyata di tahun 2024 ini, dan membentuk Kader Adiwiyata yang dipilih oleh kepala sekolah untuk berperan aktif dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup dan diharapkan dapat menjadi contoh untuk peserta didik lain agar peduli terhadap lingkungan. Pada Kamis (03/10/2024) kader Adiwiyata yang merupakan 3 siswa perwakilan dari setiap kelas mengikuti penyuluhan pemilahan dan pengelolaan sampah dengan narasumber dari Bank Sampah KUPAS panggungharjo yang menjadi Kalurahan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Kawasan dan dari Yayasan Pembangunan Citra Insani (YPCI). Dalam penyuluhan ini, siswa diberikan berbagai pengetahuan mengenai berbagai jenis sampah, bagaimana cara memilah serta mengelola sampah agar masih bisa dimanfaatkan.
Setelah mengikuti penyuluhan tersebut, secara serentak kader adiwiyat
a melaksanakan pengimbasan di kelas masing-masing yang didampingi oleh wali kelas pada Jumat (04/10/2024). Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan pada siswa lainnya untuk peduli pada lingkungan terutama dalam tata kelola sampah di kelas. "Kita harus bisa menerapkan 3R, Reduce, Reuse, dan Recucling pada sampah yang kita hasilkan. Jangan sampai abai, karena sampah akan menimnulkan masalah jika tidak kita kelola sejak awal. Ayo kita mulai pilah dan olah sampah." ujar Syahdan kader adwiyata kelas 8F saat memberikan pengimbasan di kelas.Dalam rangka menuju madrasah adwiyata, MTsN 1 Bantul telah melaksanakan berbagai program salah satunya SIPUS yaitu "aksi pungut sampah" sebagai gerakan awal dalam pengelolaan sampah yang dilanjutkan dengan pemilahan dan pengolahan sampah di madrasah. Bak sampah berpilah telah tersedia di setiap kelas serta tempat penampungan dari masing-masing jenis sampah yang dihasilkan kelas tersebut untuk diolah lebih lanjut. " Semua siswa harus bisa memilah sampah yang nantinya akan selalu dipantau oleh kader adiwiyata. Ayo semangat menuju madrasah bersih sampah dan terkelola dengan baik." ujar Sunaryadi guru dalam tim adiwiyata yang bertugas dalam pengelolaan sampah. Pengimbasan ini sebagai tindak lanjut program SIPUS, karena setelah dipantau masih ada beberapa siswa yang belum bisa memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Selanjutnya, berbagai jenis sampah yang telah terkumpul akan diolah oleh kader adiwiyata, dan yang tidak bisa diolah akan diteruskan ke bank sampah KUPAS sebagai bentuk tindak lanjut kerja sama pengolahan sampah madrasah. (ARF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H