Bantul (MTsN 1 Bantul) - Sampah, menjadi isu yang merebak di akhir waktu ini karena berbagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Yogyakarta ditutup. Pengolahan sampah dikoordinasikan secara mandiri diberbagai tingkat satuan kerja, bahkan setiap kalurahan sebagai tingkat pemerintahan terendah diharuskan untuk bisa mengelola sampah warganya yang pada akhirnya selain bisa menanggulangi permasalahan pembuangan sampah juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan menjadi pendapatan kalurahan. Saat ini bisa kita temui bank sampah yang ada di setiap kelurahan, baik yang sudah dikelola secara profesional maupun yang baru saja berdiri. Panggungharjo salah satu Kalurahan yang telah memiliki Bank Sampah yang telah dikelola secara profesional dengan nama KUPAS (Kelompok Usaha Pengelola Sampah) sehingga menjadi Kalurahan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Kawasan di kabupaten Bantul. Untuk itu, MTsN 1 Bantul mengadakan kerja sama dengan KUPAS dalam rangka penanganan pengelolaan sampah secara mandiri berkaitan dengan isu sampah dan juga menuju madrasah adiwiyata.
Bekerja sama dengan KUPAS, pada Kamis (03/10/2024) kader adiwiyata MTsN 1 Bantul mengikuti penyuluhan pemilahan dan pengelolaan sampah bertempat di aula madrasah. Kader adiwiyata merupakan 3 siswa perwakilan setiap kelas yang nantinya akan mengimbaskan dan juga memantau pelaksanaan pengelolaan sampai di kelasnya masing-masing. "Kami harap, siswa memiliki pemahaman yang lebih setelah penyuluhan ini dan menjadi kader yang aktif untuk mendorong terciptanya pengelolaan sampah yang baik di madrasah." tutur Sugiyono selaku kepala madrasah saat memberikan sambutannya. Kegiatan ini menampilkan dua narasumber yaitu Wahyu Trisnajati dari KUPAS dan Widuri Listiana dari Yayasan Pembangunan Citra Insani (YPCI). Dalam peyuluhannya, Widuri Listiana menjelaskan mengenai jenis-jenis sampah dan cara pemilahan serta pengolahannya sehingga tetap berdaya guna bagi masyarakat. "Jangan sampai sampah hanya dibuang, jadikan sampah sebagai berkah yang bermanfaaat bagi kita dan lingkungan." terangnya saat memberikan penyuluhan.
Pemateri selanjutnya, Wahyu Trisnajati menjelaskan bahwa dengan adanya kerja sama KUPAS dengan MTsN 1 Bantul, maka sampah yang ada di lingkungan madrasah bisa bernilai ekonomis tentunya setelah melalui pemilahan lebih lanjut sesuai dengan jenis sampahnya. Kader adiwiyata nampak serius mengikuti penyuluhan ini dengan diselingi sesi tanya jawab dengan pemateri. "Selama ini saya tidak tahu alur dari sampah, ternyata jika kita bisa memilah maka akan lebih mudah untuk mengolahnya, bahkan bisa diual." ujar Lukman Hidayat salah satu kader adiwiyata dari kelas 8. Dengan penyuluhan ini diharapkan sampah yang ada di madrasah bisa terpilah dan terolah yang dapat bermanfaat bagi madrasah. (ARF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H