Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Indonesia tidak akan berdiri tanpa perjuangan pahwalan. Tentunya banyak cara untuk mengenang perjuangannya. Banyak peninggalan yang akan selalu mengingatkan kita akan besarnya semangat juang dan pengorbanan yang telah dilakukan. Monumen Perjuangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau lebih sering dikenal Monumen Ngoto adalah dalah monumen yang dibangun oleh AURI (sekarang TNI-AU) pada tanggal 1 Maret 1948.Â
Tujuan pembangunan monumen ini, yaitu untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda. Monumen ini masih berada dalam satu wilayah yang sama dan berdekatan dengan MTsN 1 Bantul.
Pada Senin (23/09/2024) nampak Monumen Perjuangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dipenuhi oleh seragam biru putih. Mereka adalah siswa dari MTsN 1 Bantul  yang langsung datang dari rumah langsung menuju ke museum yang mengikuti kegiatan outing class. Tempat ini dipilih karena bernilai sejarah dan pendidikan yang bisa diambil pembelajarannya untuk siswa karena mungkin di zaman ini sejarah sudah banyak yang terlupakan dan hanya tahu sekelumit yang telah diajarkan di sekolah.Â
Selain itu, sebagai penanda bahwa MTsN 1 Bantul telah mengadakan kegiaan ini, dilakukan penanaman dua pohon jambu Jamaica sebagai simbol karena di madrasah banyak ditanami pohon ini. Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Asih Budiati, S.Pd., M.Sc. selaku pengawas madrasah Kementerian Agama Kabupaten Bantul yang dulunya salah satu guru dari MTsN 1 Bantul kepada Mayor Tek Edy Sukoco, Kasi Monjuang. "Kami harap pohon ini bisa tumbuh dan berkembang baik, suatu saat akan jadi kenangan bahwa kami pernah berkegiatan di sini." tutur Asih sesaat setelah menanam pohon Jamaica.
Setelah penanaman pohon, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai sejarah monumen perjuangan TNI AU oleh Serka Mujiyo Slamet, Ba. Pustak Sie Bimluh Muspusdirla Dispenau bertempat di pendopo museum.Â
Mujiyo menjelaskan kepada para siswa mengenai sejarah dibangunnya museum yang lebih dikenal sebagai museum ngoto untuk memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947 yang menewaskan Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adi Soemarmo Wirjokusumo sebagai pahlawan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman pada siswa agar lebih menghargai jasa para pahwalan dalam memperjuangkan kemerdekaan dimana saat ini kita merasakan buah manis dari perjuangan yang telah dilakukan dan dapat mengisinya dengan berbagai kegiatan yang positif. (MUR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H