Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Menyongsong tahun ajaran baru dan sesuai mandatori kanwil kemenag Yogyakarta bahwa setiap madrasah harus memasukkan pembelajaran tahfiz dalam intrakurikuler. Untuk itu, pada Kamis (01/08/24) bertempat di perpustakaan Darul Ilmi dilaksanakan rapat koordinasi untuk menyusun strategi menghadapi tahun ajaran 2024-2025 oleh Tim tahfiz MTsN 1 Bantul. Rapat dihadiri oleh Kepala Madrasah, wakil kepada madrasah bidang kurikulum dan tim tahfiz yang terdiri guru pengampu tahfiz, mapel agama dan bahasa arab.
MTsN 1 Bantul merupakan salah satu madrasah mandatori tahfiz serta memiliki kelas khusus tahfiz sebagai salah satu program unggulan, maka pelaksanaan program tahfiz mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya harus diprogramkan secara matang dan berkesinambungan setiap tahunnya serta menjadi tugas utama dari Tim tahfiz madrasah. "Alhamdulillah, hari ini kita bisa berkumpul untuk membahas perencanaan program tahfidz tahun ini. Saya minta diforum ini untuk mengemukakan berbagai ide atau pengalamannya berdasarkan evaluasi pelaksanaan tahfiz yang telah lalu" tutur Sugiyono selaku kepala madrasah saat membuka koordinasi. Selanjutnya, Sugiyono meminta agar semua kendala dan kemajuan setiap siswa khususnya di kelas tahfiz dicatat dan tertangani karena merupakan program yang diunggulkan yang diharapkan kemajuannya semakin meningkat setiap tahunnya, selain kelas lainnya yang juga melaksanakan tahfiz dalam bentuk intrakurikuler.
Dalam rapat koordinasi ini, dipaparkan berbagai macam pola kegiatan yang dapat diterapkan untuk mencapai hasil yang maksimal, seperti dengan membentuk tim tahfidz dan program One Day One Ayat. Target minimum yang harus dicapai siswa dalam program tahfiz untuk kelas 9 adalah 2 juz, kelas 8 menghafal juz 1 dan dan kelas 7 menghafal juz 30. Sedangkan kelas khusus tahfiz dengan target lebih dari 2 juz. (rid)
