Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan salah satu kluster krusial dalam proses tercapainya predikat sebuah kabupaten menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA). SRA merupakan penyokong utama misi Bupati dan Wakil Bupati Bantul yang kelima yang diharapkan nilai-nilai SRA benar-benar diterapkan dalam satuan pendidikan, untuk sama-sama melangkah menuju KLA, sehingga jangan sampai terjadi lagi kasus bullying atau diskriminasi yang mencederai nilai-nilai SRA. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul mendeklarasikan SRA pada di awal tahun 2022, dan MTsN 1 Bantul sebagai salah satu instansi pendidikan di lingkungan kabupaten Bantul ikut berperan aktif dalam mewujudkannya. Di tahun 2022, MTsN 1 Bantul berhasil menjadi perwakilan madrasah dari kabupaten bantul dengan nilai yang memuaskan.
Semua sekolah di kabupaten Bantul, termasuk madrasah diwajibkan untuk melaksanakan SRA untuk mendukung Bantul menuju KLA. "Dengan mendeklarasikan diri menjadi menjadi Madrasah Ramah Anak (MRA), maka hak-hak anak akan semakin terlindungi dan terjamin, diantaranya hak untuk memperoleh pendidikan dan pemanfaatan waktu luang bermain," ungkapnya Sugiyono selaku kepala madrasah saat membuka koordinasi di aula madrasah pada Senin (30/4). Berdasarkan capaian tahun 2022, maka di tahun 2023 harus lebih meningkat dan setiap tahun menuju lebih baik sesuai dengan instrumen yang harus dipenuhi. Pencapaian MRA akan diupload di awal tahun setelah penilaian di tahun berjalan, misal penilaian MRA tahun 2023 maka upload instrumen tiap komponennya di awal tahun 2024.
"Semoga kami tetap menjadi perwakilan madrasah dengan nilai terbaik di tahun ini. Kami selalu berbenah dan menyempurnakan yang ada berdasarkan evaluasi yang kami peroleh dari tim penilai," ujar Syaekhul Fatah selaku koordinator panitia MRA MTsN 1 Bantul. Fatah menyebutkan, ada 6 indikator dalam penerapan SRA yaitu kebijakan ramah anak, pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak anak dan SRA, proses belajar yang ramah anak, sarana dan prasarana ramah anak, partisipasi anak, dan partisipasi orangtua, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, stakeholder lainnya dan alumni. Dengan menerapkan MRA ini diharapkan terciptanya lingkungan pembelajaran di madrasah yang bertujuan untuk dapat; 1) memenuhi, menjamin, dan melindungi hak anak; 2) memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan anak, 3) mempersiapkan anak untuk bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerjasama untuk kemajuan dan semangat perdamaian, dan 4) menjadi sekolah yang aman, nyaman, bersih, sehat, ramah, dan tanpa kekerasan. (ARF)
