Terlepas dari siapa yang salah, masih ingatkah kamu waktu Ahok mendapat Hibah jabatan gubernur?
Siapa yang akan bisa lupa, kegiatannya sewaktu menjadi gubernur DKI selalu menjadi sorotan media, tampangnya kerap terpampang di televisi, tak hanya itu, makian yang keluar dari mulutnya kerap membuat bising rumah tangga tak hanya di jakarta, mungkin di seluruh Indonesia.
Memaki seorang wanita dengan sebutan maling, berkata kasar saat live di Kompas TV.
Stres. Mungkin karena itulah emosionalnya tak dapat meredah. Bagaimana tidak, seorang Ahok yang kita lihat tampak tegas, telah di selingkuhi istrinya dari 2010, yang secara terang terang benderang berhembus ke telinga publik.
Tepatnya saat Ahok telah separuh menjalani masa hukumannya setelah dinyatakan sah sebagai terdakwa kasus penistaan agama.
Dalam pengakuannya, ahok mengaku sudah lama tahu perselingkuhan yang dilakukan istrinya, bahkan ia sempat menegur langsung lelaki yang memacari istrinya tersebut.
Namun teguran tersebut teramatlah halus, tak seperti waktu dia memaki masyarakat kecil.
Ahok nampak tak berdaya di depan pria tersebut, bahkan statusnya saat itu sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jauhi istri saya", hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutnya kepada seorang pria yang pantas disebut musuh karena telah merusak rumah tangganya.
Mungkin ada sebagian juga yang menganggap bawah ini adalah sebuah drama, namun saya menilai ini bukan drama, tapi Ahok yang lemah.
Selama 7 tahun ia pasrah melihat istrinya bermain dengan seorang pria. Mungkin kepasrahan itulah yang membuat Ahok meledak-ledak bak petasan "pete" yang sering kita lihat dihajatannya orang Betawi saat menyandang status hibah gubernur yang di embannya, sampai ia lupa dengan ETIKA.