Mohon tunggu...
Arief Bukhari
Arief Bukhari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Waktuku

9 November 2012   16:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Gerak terbatas, tapi pikiran tidak terbatas... Waktu sangat cepat berlalu, tidak terasa semua peristiwa dilalui dengan begitu singkatnya... masih banyak yang harus dilakukan, sedangkan umur tidak akan cukup untuk melalui. Prioritas adalah hal utama, percepatan kuncinya. cepat atau lambat kita pasti akan menyadarinya, siapa kita sekarang?? apa yang sudah kita perbuat selama ini? harusnya seperti apa kita sekarang? bagaimana kita bisa seperti sekarang? jadi apa kita nantinya? pada saat kecil aku tidak sadar akan jadi seperti ini. masa depan aku susun dengan singkat. harusnya aku persiapkan masa depan sedini mungkin, mungkin bisa berhasil. aku sekarang tidak berhasil dan tidak juga gagal. hanya sedikit merasa kecewa dengan diri sendiri. jika ingin seperti ini aku bisa melakukannya beberapa tahun yang lalu. berarti umurku sia-sia selama beberapa tahun lalu. jadi sekarang, bagaimana aku bisa mengganti kesia-sian selama itu??? apa aku harus menarik beberapa tahun masa depan ke saat ini?? tentu saja tidak bisa!!! dengan percepatan mungkin??? tidak bisa juga. jelas sudah bahwa waktu tidak dapat dikembalikan. Benarlah firman Alloh SWT, 'Demi masa sesungguhnya manusia kerugian." maka ingatlah 5 perkara. setiap harinya kita bertambah tua, waktu yang ada sangat terbatas. maka harus diingat itu. Berjuanglah.!!! jadi, saya telah merugi.... jika ditelusuri kebelakang lagi, dapatlah ditemukan mana langkah yang salah itu. tidak bisa diubah, tidak bisa diperbaiki. waktu begitu tajam, hingga menusuk kedalam jantung. lukanya begitu membekas hingga tidak bisa diperbaiki. jika dihitung dengan uang sungguhlah tidak sanggup, karena dia tidak bisa dibeli. tetapi kalo berapa uang yang bisa dihasilkan dari semua waktu tadi aku juga tidak bisa menghitungnya. waktu itu juga sangat cepat membasmi tubuhku, kemarin aku merasa masih kuat, tetapi sekarang sangat lemah. kemarin bisa berlari sekarang hanya berjalan. kemarin tahan tidak tidur, sekarang tidur tidak bisa ditahan. kemarin aku menyakiti, sekarang disakiti. Saya minta maaf kepada orang yang saya cederai hatinya. Mulai sekarang apa yang harus saya lakukan. Berubah!!!! tentu saja.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun