Mohon tunggu...
Arief Budiyono
Arief Budiyono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Software Enginer at sketsa.net | Founder of koarkoar.com The new syle of discusion forum for indonesian people

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sayap Garuda Sepakbola Indonesia Patah

26 November 2014   04:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dunia sepakbola Indonesia kembali harus menahan diri lagi dari prestasi international setelah dikalahkan dengan skor telak 4 vs 0. Dengan hasil ini indonesia 99 persen hampir bisa dipastikan tersingkir dari babak penyisihan piala AFF 2014.

Setelah sebelumnya indonesia ditahan imbang oleh vietnam, hasil ini betul-betul diluar prediksi kita bersama. Mengingat selama ini indonesia memiliki rekor pertemuan yang positif.

Empat pertemuan terakhir kedua tim
14/8/2013 - Indonesia 2-0 Filipina
5/6/2012 - Filipina 2-2 Indonesia
19/12/2010 - Indonesia 1-0 Filipina
16/12/2010 - Filipina 0-1 Indonesia

Terlihat diatas dari 4 pertemuan terakhir, indonesia berhasil mengalahkan Filipina 3 kali dan imbang satu kali.

Dari sana tentu ekspektasi kita sebagai warga negara tentu sangat mengharapkan indonesia dapat mengulangi nya lagi, dapat memenangkan pertandingan ini dan melaju ke babak selanjutnya lalu juara. Namun masa lalu tinggal masa lalu, Tinta emas pada pertemuan sebelumnya dengan Filipina, tidak dapat membawa kemenangan bagi Indonesia dilapangan hijau, bahkan tinta emas berubah menjadi tinta hitam sejarah rekor dimana indonesia dicukur 4 gol tanpa balas.

Tentu beragam komentar dari para pecinta bola di tanah air, bahkan dari pihak PSSI, Wakil ketua PSSI La Nyalla, langsung menyampaikan permintaan maaf melalui media twitter "Saya selaku Wakil Ketua Umum PSSI meminta maaf kpd masyarakat Indonesia menyusul hasil pertandingan AFF Suzuki Cup 2014 melawan Filipina" twit beliau.

Bahkan ada blogger di kompasiana, tak tanggung-tanggung langsung membuat tulisan yang cukup panjang di blog nya di alamat (http://olahraga.kompasiana.com/bola/2014/11/25/sepak-bola-tarkam-riedl-705879.html) dengan judul "Sepakbola Tarkam Riedl". DImana ia menuliskan bahwa strategi yang digunakan oleh Riedl sangat dipaksakan. Strategi umpan lambung langsung jauh kedepan yang merupakan kesukaan taktik riedl selalu dinstruksikan dilapangan agar di gunakan oleh pemain,

Pertandingan kali ini sangat memalukan, namun nasi telah menjadi bubur, kenyataan ini harus diterima oleh kita bersama. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan yang tertunda,

http://www.koarkoar.com/t/sayap-garuda-sepakbola-indonesia-patah/122

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun