Mohon tunggu...
Arief Budiyono
Arief Budiyono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Software Enginer at sketsa.net | Founder of koarkoar.com The new syle of discusion forum for indonesian people

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Hungergames, di Mana Kreatifitas Mengambil Nilai dari Kenyataan Dunia

27 November 2014   17:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia bioskop tanah air maupun dunia sedang di datangi film menarik berjudul The Hunger Games. Film ini diangkat dari cerita novel dengan judul yang sama, karangan Suzanne Collins menceritakan tentang permainan/pertandingan sadis yang di adakan di ibu kota bernama Capitol.

Pertandingan/permainan ini diadakan sebagai pengingat atau mengenang kejadian dari pembrontakan yang dilakukan oleh distrik - distrik untuk menurunkan rezim penguasa .

Pemberontakkan ini dilakukan karena kesenjangan antara distrik - distrik itu dengan ibu kota bernama capitol. Timpangnya pembangunan, kemiskinan, dan lain - lain. Membuat mereka akhirnya melakukan pemberontakkan, melawan rezim yang berkuasa yang kemudian menghilangkan banyak nyawa dan menemui kegagalan.

Tema yang ada di dalam cerita ini sebenarnya bukan hanya ada di dalam imajinasi si penulis saja, namun juga di kejadian nyata, dari dulu hingga sekarang bahkan mungkin akan terus ada sampai bumi berhenti berputar.

Dunia memiliki perhiasan, sehingga manusia yang ada didalamnya tentu menyukai hal tersebut. Untuk hidup manusia perlu makan, untuk makan manusia perlu HARTA, terkadang untuk mendapatkan harta, kita perlu KEKUASAAN, ada lahan untuk diolah, ada tanah yang dapat ditanam dan lain lain. Setelah harta kemudian kemudian kekuasaan di dapat. Puncak kenikmatan selanjutnya adalah WANITA, kebutuhan biologis, alami manusia yang dengannya umat manusia bertahan ada di bumi ini. Begitu lah perputaran nya tidak akan berhenti hingga berhenti pada masanya atas keterpaksaan oleh napas yang tidak dapat berhembus, atau HATI NURANI yang dapat menyadarkan.

koarkoar.com the new style of discusion forum for indonesia people

Mau suara mu di dengar, berkoarkoarlah di koarkoar.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun