Jabatan adalah kekuatan, tanpa jabatan kita bukan apa-apa. Â Dengan jabatan yang dipunyai kita bisa memiliki apa saja. Bisa membuat sendiri bahagia, bisa membuat orang tua senang, bisa membuat teman dan saudara happy. Dan malah bisa membuat satu kota sejahtera.
Kota Jakarta kota yang besar. uangnya banyak sampai puluhan trilyun. Untuk RAPBD DKI Jakarta tahun2022 aja rencananya Rp 84,89 Trilyun. Dengan uang sebanyak itu apapun bisa dibuat.Â
Kalau mau, apa saja bisa dibangun dan dibuat di kota ini. Dari jembatan warna warni sampai bikin pulau baru. Yang diperlukan hanya sebuah ide dan niat untuk mewujudkannya.
Kalau mau , Jakarta bisa membuat semua orang kaya raya dan hidup Makmur selama tinggal di Jakarta. Semua bisa makan dan tidur di tempat nyaman. Bisa belajar dan bekerja dengan tenang. Yang diperlukan hanya kemauan dan jiwa solidaritas dari pemimpinnya untuk bekerja benar.
Kalau mau, Jakarta bisa menjadi kota yang damai dan nyaman. Semua bisa bepergian dan berjalan sampai tengah malam. Bisa menikmati keindahan dan keanggunan kota dengan santai.Â
Namun semua itu hilang karena cuman sebuah kalau.  Karena di berita hari ini diwartakan  bagaimana uang dan kas kota Jakarta dibagi-bagi. Walaupun baru rencana, namun kita tahu kekuatan uang. Â
Diberitakan Rp 900.000.000 diberikan dengan nama hibah kepada Yayasan bunda pintar Indonesia milik wakil ketua DPRD DKI Zita Anjani dari fraksi PAN. Zita Anjani adalah anak dari ketua umum Partai Amanat Nasional  (PAN) Zulkifli Hasan. Dan dalam Yayasan itu berstatus Pembina Yayasan.
Angka yang sangat besar jumlahnya. Sembilan ratus juta rupiah untuk sebuah Yayasan di kota Jakarta. Jangan ditanya manfaatnya, karena mereka pandai berkelit. Alasan gampang dibuat, namun rasa tidak bisa dibohongi.
Dan satu lagi dana hibah yang akan  diberikan kota Jakarta untuk RAPB 2022 dan lumayan besarnya adalah anggaran hibah Rp 486.000.000 untuk Yayasan Pondok karya pembangunan  milik ayah dari wakil gubernur Ahmad Riza Patria.
Yayasan Pondok karya pembangunan adalah Yayasan yang mengelola Institut Kesehatan dan tehnologi di Jakarta Timur, dulunya adalah STIKES Jayakarta yang berdiri sejak 1983.