Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mana yang Kamu Pilih: Pemimpin Marah-marah, Pemimpin Menangis, atau Pemimpin Ngumpet?

2 Juli 2020   00:16 Diperbarui: 2 Juli 2020   00:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pantai Ancol yang sebentar lagi akan berubah, foto dokumen pribadi

Kepemimpinan diperlukan agar kita tidak tersesat dalam mengarungi hidup , pada pemimpinlah kita serahkan hidup dan mati kita. Setiap kebijakannya kita tunggu. Saat kebijakan harus diambil semoga berdasarkan data yang ilmiah. Harus tahu siapa dan dimana yang harus dibantu. Rumah sakit mana yang kekurangan pasien, calon siswa mana yang benar-benar layak di negeri bukan karena tua atau uang.  Menjadi pemimpin itu berat.  Nasib rakyat ada ditangannya.

Gaya pemimpin tidak ada yang sama. Meledak-ledak dan emosional itu mungkin memang gayanya. Diam-diam dan ngumpet di menara gadingnya tapi tiba-tiba tandatangan reklamasi itu juga mungkin gayanya. Style orang bilang.   Semua  tidak masalah yang penting hasilnya jelas. Biarkan rakyat yang menilai karena mereka yang merasakan hasilnya. Waktu akan memperlihatkan siapa dia sebenarnya. Pembela rakyat atau pembela uang.  Leadership is an action.

Saat ini kita memasuki gelombang kedua pandemi , angka yang positif masih banyak dan cenderung bertambah, hal ini bukan karena virusnya makin jago atau sudah bermutasi, tapi karena orang-orang  sudah tidak disiplin menggunakan masker dan kangen ngumpul-ngumpul. Menurut iklan di TV tangan kita umumnya menyentuh wajah 23 kali dalam satu jam. 

Selain itu kita sudah   jenuh berbulan-bulan  berdiam diri dirumah. Berkumpul  menjadi dambaan setiap orang, karena   pada dasarnya  manusia mahluk sosial. Naluri dasar adalah berkumpul. Bahkan Roma Irama pun  tidak kuat "cicing" dirumah.  Dan ketika ada kondangan langsung saja gerak cepat menyatakan pasti hadir. Dan sebagai penyanyi ketika dikasih mik langsung.. Judiii  teet!! Menjanjikan kemenangan.

 Yang akhirnya diomelin sang Bupati Bogor.  "Lah apa salah saya.. saya mah spontan ". mungkin katanya.

Apapun itu. Semoga para pemimpin kita adil dan mempunyai solusi yang cerdas dalam menghadapi wabah Covid19 gelombang kedua ini. Apapun yang mereka putuskan, saya yakin karena cintanya kepada warganya. Kesabaran semoga dimiliki oleh kita semua. Menurutku sih gaya Jakarta asik. Serahkan semua pada anakbuah dan pusat. Kemudian tutup pintu Balaikota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun