Ketika masih kecil cara kita mengatur stamina tubuh kita agar bisa puasa  sampai magrib adalah  dengan banyak tidur. Biasanya setelah sahur kita jalan-jalan sebentar setelah sholat subuh dan kemudian tidur nyenyak sampai jam 11. Bangun tidur langsung mandi dan mengaambil air wudlu langsung sholat duhur. Setelah itu bermain ke rumah teman atau ke mesjid. Sekalian ngabuburit menunggu azan magrib datang. Badan tetap segar puasa pun lancar.
Saat ini, setelah kita dewasa. Tidur adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengatur ritme puasa kita. Bangun tidur wudlu sholat duhur kemudian tidur lagi. Kemudian shalat ashar mandi dan ngabuburit. Untuk menunggu azan magrib.
Jika tidak banyak kegiatan  selama bulan puassa,  pasti akan digunakan untuk tidur. Menurut para ahli  minimal kita harus tidur 7 jam sehari. Karena jika kurang tidur akan menyebabkan penyakit serius seperti diabetes, jantung, obesitas, hingga kematian dini.
Berikut rekomendasi tidur sesuai kategori usia:
Bayi atau balita : 16-18 jam
Anak prasekolah : 11-12 jam
Anak SD : 10 jam
Remaja : 9-10 jam
Dewasa dan lansia: 7-8 jam
Dan ada satu rahasia lagi dari tidur, ternyata saat kita kurang tidur organ otak akan menurunkan kadar leptin yaitu hormon yang menciptakan rasa kenyang. Â hormon ini biang kerok kita merasa lapar. Â Selain itu tidur adalah ibadah dan pastinya sebagai ibadah , Â tidur adalah ibadah yang paling menyenangkan.Â
Akhirnya, jangan pernah merasa bersalah jika banyak tidur. Tidak ada yang salah dengan tidur. Sebuah istirahat yang menyenangkan hati. Sebuah ibadah yang mudah. Sebuah pemulihan tubuh yang cepat. Namun sayangnya tidak menghasilkan uang.