Dibulan puasa tidak ada hal yang menarik bagi semua muslim yang berpuasa selain berbuka puasa. Acara wajib ini selalu dinanti. Entah itu dilakukan sendiri maupun berssama keluarga, teman dan lain-lain. Rutinitas berbuka tidak akan menarik jika dilakukan sendirian karena  kita sebagai mahluk social senang sekali berbagi dan berkelompok. Sehingga akhirnya berbuka bersama menjadi suatu kebutuhan. Bukber adalah obat mengatasi kejenuhan hidup, oase di tengah gersangnya hati manusia menjalani hidup di dunia.
 Selain itu acara membatalkan puasa bersama ini adalah  cara kita menyukuri nikmat allah, menjalin dan mengikat silaturami sesama muslim. Soal biaya dan tempat itu semua tergantung situasi dan kepentingan yang punya acara. Biasanya dengan urunan dan sumbangan bila yang mengadakan adalah sesama teman, namun jika ada yang mentraktir lebih sering yang mengadakan adalah para bos besar jika diperusahaan.
Saat ini seorang muslim yang bekerja di Jakarta minimal mengadakan dan mengikuti buka puasa bersama 5 kali. Yaitu bukber di kantor, bukber di rumah orang tua 2 kali (orang tua perempuan dan orangtua yang laki), bukber di alumni sekolah  1 kali ( entah itu sd, smp, sma) dan bukber di lingkungan RT 1 kali biasanya pengajian ibu-ibu atau bapak-bapak. Diluar itu adalah acara yang mendadak dan spontan.
Tidak banyak acaranya karena sekarang mah menu utamanya adalah makan malam dan selfi. Jika acaranya di kantor pasti ada bonus mendengarkan ceramah dan shalat berjamaah. Jika sesama teman cukup selfi dan main gadget bersama. Bila bersama keluarga lain lagi karena disini justru harus jaga image, jaim. Harus berwibawa dan sopan santun terukur. Jangan sampai ada kata menyinggung. Ada laku yang bikin tidak enak. Malu sama orang tua dan keluarga rumah.
Apapun itu, tidak masalah kok. Yang penting kebersamaan didapat dan  terjalin erat. Yang jauh jadi saling mengenal. Yang dekat menjadi lebih akrab. Itu point pentingnya. Soal disana cuma sekedar makan malam terus pulang itu tidak masalah, karena kehadiran kita adalah sebuah hadiah bagi yang mengundang.  Hubungan yang baik tidak begitu saja terjadi, semua itu perlu waktu dan kesabaran. Dan perlu dilakukan bersama. Dan dengan berbuka bersama kita menjadi kenal, tahu dan bisa tertawa bersama.
Itu saja.
wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H