Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Konversi Minyak Tanah ke Gas Sukses: Ketika Bom-bom Sudah Ditebar

28 Juni 2010   09:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:14 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Uji Ketahanan Ekspansi Volume Tetap. Tabung LPG yang diuji secara acak, 1 buah dari 200 (1 lot), harus tahan terhadap tekanan air sebesar 31 kg/cm2 selama 30 detik tanpa menimbulkan perubahan pada volume totalnya.

7. Uji Mekanik. Setiap bagian pada tabung harus tahan terhadap batas-batas ulur, tarik, regang dan lengkung dengan batas ulur minimal 26 kgf/mm2 dan batas tarik minimal 41 kgf/mm2.

8. Uji Radiografi mengacu sepenuhnya pada standarisasi ASME, di mana mengatur tingkat kecacatanm pada hasil las-lasan – termasuk jenis-jenis cacat las, ukuran cacat las dan kriteria kelulusannya. Tabung LPG yang diuji secara acak, 1 buah dari setiap 200 (1 lot), harus memenuhi standarisasi yang diatur salam ASME Code Section V, Article 2.

9. Uji Ketahanan Pecah. Tabung LPG yang diuji secara acak, 1 buah dari setiap 200 (1 lot), harus tahan terhadap tekanan air minimum sebesar 110 kg/cm2.
Setiap tabung yang lulus syarat mutu tersebut di atas, akan diberi marka pada bagian-bagiannya, seperti pada badan tabung dan pegangan tangan. Marka-marka tersebut termasuk kode pabrik, kapasitas tabung, tahun pembuatan dan masa edar, serta logo Pertamina.

Kenapa bisa meledak ? Ada beberapa alternatif yang menyebabkan tabung meledak. Pertama, tata cara penggunaannya tidak benar. Kedua, pengguna tidak melakukan pengecekan terhadap paket yang diberikan apakah bocor atau rusak segelnya. Penyebab yang pertama inilah sebetulnya yang paling sering menjadi penyebab suatu ledakan dan kebakaran tabung gas 3 kg ini.

Sebetulnya Pertamina telah membuat Gas LPG itu berbau, sehingga mudah dalam mendeteksi adanya kebocoran. Dan dari beberapa kasus sering terjadi adalah seringnya ketidakpedulian masyarakat akan bau aneh yang tercium di sekitar mereka ketika mereka akan masak. Mungkin sedang flu, mungkin tidak tahu. Tetapi rasa-rasanya bau itu akan tetap terasa oleh yang lain, di sekitar dia. Jadi sebaiknya kita mulai belajar awas dan peduli dengan sekitar kita. Tanpa adanya kebocoran gas tidak mungkin ada ledakan tabung gas. Jika melihat Malaysia yang jumlah pemakainya lebih banyak dari Indonesia rasa-rasanya perlu dijadikan pertanyaan mengapa disana lebih jarang terjadi kebakaran akibat tabung gas.
Pertamina sudah menetapkan masa edar amannya setiap tabung LPG 3 kg yaitu 5 tahun sejak diproduksi. Sesaat masa edar berakhir, tabung akan diuji ulang melalui rangkaian pengujian tersebut di atas. Juga bila tidak memenuhi salah satu dari seluruh uji kelayakan tersebut, maka tabung akan ditarik. Khusus untuk tabung gas elpiji 3 kg atau 12 kg yang bocor, sebetulnya sudah terpantau di Stasiun Bahan Bakar Elpiji (SBBE), sehingga tabung yang bocor tersebut tidak akan diisi gas lagi
Saat ini pertamina telah menyebar tabung gas ukuran 3 kg sebanyak 60 juta unit ke hampir 80% wilayah indonesia. Namun pengetahuan masyarakat akan gas masih sedikit, juga pengetahuan para media. Sebaiknya Masyarakat yang merasa awam dengan tabung gas ini belajar tahu bahwa dia menyimpan suatu energi yang besar dalam sebuah tabung hijau seberat 8 kg. Mereka harus tahu apa yang dikandung dan apa yang diakibatkannya jika tidak mau tahu cara amannya. Munculnya masalah ledakan tabung gas yang sering menjadi pemberitaan, tidak sepenuhnya benar. Dugaan sementara penyebab kecelakaan bukan hanya disebabkan oleh tabung gas yang bocor, melainkan juga disebabkan oleh asesoris lain seperti selang karet, katup, regulator, rubber seal, dan kompor. Dan itu semua hanya satu tanda utama penyebab ledakan itu yaitu adanya kebocoran gas yaitu dengan adanya bau yang menyengat. Tak ada bau tak ada kebocoran.

Mudah-mudahan hidung masyarakat kita bisa lebih awas, sehingga kebakaran atau ledakan tabung gas tidak terjadi lagi. Walau itu tidak mungkin. Ledakan pasti akan tetap terjadi karena LPG sangat mudah terbakar dan masyarakat kita masih ada yang tidak tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun