Mohon tunggu...
Arief Budiawan Majid
Arief Budiawan Majid Mohon Tunggu... -

Anak pertama dari dua bersaudara, lahir pada masa keemasan Orde Baru, 4 Desember 1990 tepat pada hari dimana dunia mendukung perlawanan Palestina terhadap imigran Yahudi, Hari dimana berlangsungnya konferensi Intifadhah di kota Teheran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuda dan Negeriku

22 Januari 2014   02:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang pemuda

Berdiri menatap jendela

Berkemas dan bergegas

Bersiap untuk merantau

Di ambang pintu ia ragu, Kemana arah yang ia tuju

Negeri ini sedang biru

Haruskah ia tetap merantau

Ditengah Negeri yang kacau?

Sedang sebatang pohon yang idealis

Daun nya runtuh, pragmatis

Tumbuh gersang ditanah yang subur

dan "kebenaran" seolah dijual-belikan


Oh Negeriku, alam mu murka

Sedang "mereka" masih saja bersandiwara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun