Mohon tunggu...
Arief Budiawan Majid
Arief Budiawan Majid Mohon Tunggu... -

Anak pertama dari dua bersaudara, lahir pada masa keemasan Orde Baru, 4 Desember 1990 tepat pada hari dimana dunia mendukung perlawanan Palestina terhadap imigran Yahudi, Hari dimana berlangsungnya konferensi Intifadhah di kota Teheran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjelasan Secara Logis : Tanah Digunakan untuk Bersuci Jika Tubuh Terkena Liur Anjing

13 Juli 2014   21:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:27 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bismillah,

Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan penjelasan, mengapa kita diperintahkan untuk menggunakan tanah, saat bersuci dari liur anjing.

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Bersihnya bejana salah seorang dari kamu sekalian apabila dijilati oleh anjing adalah dengan ia mencucinya sebanyak tujuh kali, salah satu (cuciannya) menggunakan tanah." [HR. Muslim 279, 91]

Air liur anjing adalah termasuk dalam najis berat (mughallazah). Di dalamnya terdapat bermacam macam mikrobakteri dan virus (cek google)


Pertanyaan nya adalah mengapa harus menggunakan tanah?

Tanah adalah material yang tersusun atas unsur silika dan alumina sebagai penyusun utamanya. Penyusun tanah pun dikategorikan menjadi lanau/debu, lempung, dan pasir. Tanah memiliki kemampuan adsorpsi, sebagaimana material silika dan alumina pada umumnya. Baik pada pori maupun permukaan partikel dari tanah mampu memberikan gaya adhesi terhadap molekul lain. Hal tersebut disebabkan adanya interaksi van der Waals. (cek : http://en.wikipedia.org/wiki/Van_der_Waals_force ) Kemampuan adsorpsi ini memungkinkan tanah untuk menyerap/mengadsorp bakteri juga virus dari liur anjing yang terkena pada bagian permukaan bejana atau kulit.

Bagaimana dengan sabun?

Sabun tersusun dari surfaktan, yang berperan sebagai emulsifier. Proses pembersihan kotoran dengan sabun pun terjadi dengan adanya pembentukan emulsi. Surfaktan akan membentuk misel, dan pengotor akan terangkat dengan masuk ke dalam misel tersebut. Kelemahan dari sistim ini adalah tidak mampu menjangkau pada daerah yang sempit, atau kecil. Sistim adsorpsi dapat menyerap pada daerah yang lebih kecil karena adanya interaksi tarik menarik antar molekul.

Bolehkah tanah diganti dengan sabun?

Jawaban secara logis, tidak karena sabun dan tanah memiliki cara yang berbeda dalam membersihkan kotoran. Jika hanya menggunakan sabun, kemungkinan masih ada kotoran/ bakteri maupun virus yang menempel pada bagian sempit dari permukaan bejana atau kulit.
Sungguh apa yang disampaikan nya-Muhammad 1400 tahun yang lalu mengandung manfaat yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun