Mohon tunggu...
Arief Aril
Arief Aril Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bismillah sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia

30 November 2023   16:17 Diperbarui: 30 November 2023   16:24 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah Indonesia mencerminkan perjalanan panjang yang sarat dengan dinamika historis yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional. Dari masa kolonial hingga proklamasi kemerdekaan, serta perjalanan menuju pembangunan nasional, Indonesia menjadi arena di mana berbagai kekuatan dan kepentingan bersilangan. Dalam konteks ini, wawasan Nusantara muncul sebagai konsepsi dan pandangan kolektif kebangsaan yang memiliki urgensi yang tidak dapat diabaikan.

Dinamika Historis

Dinamika historis Indonesia mencakup berbagai periode yang mencerminkan perubahan sosial, politik, dan budaya. Era kolonialisme, yang melibatkan dominasi Belanda, Portugis, dan Inggris, memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan masyarakat Indonesia. Penjajahan yang berkepanjangan tidak hanya menciptakan ketidaksetaraan ekonomi, tetapi juga menggoyahkan keberagaman budaya dan meruntuhkan sistem sosial yang ada.

Proses perjuangan kemerdekaan yang diawali dengan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 menjadi tonggak penting dalam dinamika historis Indonesia. Pemikiran nasionalis yang berkembang selama periode ini menciptakan semangat persatuan dan kesatuan di antara berbagai suku dan etnis di Nusantara. Setelah perjuangan panjang, Indonesia akhirnya meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Namun, dinamika historis tidak berhenti pada kemerdekaan. Era Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto membawa perubahan besar dalam struktur pemerintahan dan ekonomi. Pembangunan nasional menjadi fokus utama, tetapi juga diikuti oleh penindasan politik dan pelanggaran hak asasi manusia. Reformasi tahun 1998 membawa perubahan politik dan sosial yang signifikan, dengan Indonesia bergerak menuju sistem demokratis yang lebih terbuka.

Urgensi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara muncul sebagai konsep yang merangkum keanekaragaman geografis, budaya, dan sosial di seluruh wilayah Indonesia. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah beragamnya suku, agama, dan bahasa. Wawasan Nusantara bukan sekadar konsep geografis, tetapi juga landasan untuk membangun identitas nasional yang kokoh dan inklusif.

Dalam konteks kebangsaan Indonesia, urgensi wawasan Nusantara terletak pada kemampuannya untuk menyatukan perbedaan dan membangun kesadaran kolektif akan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai potensi konflik. Konsep ini mendorong inklusivitas, toleransi, dan saling menghormati antar etnis, agama, dan budaya. Dengan demikian, wawasan Nusantara bukan hanya sebatas pandangan geografis, tetapi juga sebuah falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Wawasan Nusantara juga memiliki implikasi dalam hubungan internasional. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Konsep wawasan Nusantara menekankan pentingnya kerja sama regional, perdamaian, dan keadilan dalam hubungan antarnegara.

Kesimpulan

Dinamika historis Indonesia telah membentuk karakter dan identitas bangsa. Dalam perjalanan sejarahnya, wawasan Nusantara muncul sebagai konsepsi dan pandangan kolektif kebangsaan yang mendalam. Urgensi wawasan Nusantara terletak pada kemampuannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah beragamnya masyarakat Indonesia. Dalam era globalisasi ini, memahami dan menghargai wawasan Nusantara adalah langkah krusial untuk membangun Indonesia yang kokoh, berdaulat, dan bermartabat di panggung dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun