Mohon tunggu...
Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Business Analyst

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Overclaim Herbavid dan Kejujuran di Balik Imunitas

3 Mei 2020   10:55 Diperbarui: 3 Mei 2020   10:57 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Remdesivir, salah satu obat yang mampu meringankan gejala COVID-19 (Shutterstock).

Satgas Lawan Covid-19 yang dibentuk oleh anggota DPR RI lintas fraksi baru-baru ini merilis obat tradisional yang bernama Herbavid. Obat tradisional yang sudah memperoleh izin edar dari BPOM itu diklaim oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mampu menyembuhkannya dari virus corona.

Akun @Satgaslawanco19 di Twitter juga rutin membagikan testimoni kesembuhan dari berbagai pasien yang telah mengonsumsi obat herbal yang satu ini. Dalam cuitannya, Satgas Lawan Covid-19 menyatakan kalau obat ini dapat membantu meningkatkan imunitas, utamanya bagi mereka yang harus mengikuti protokol isolasi mandiri selama 14 hari.

Lepas dari kontroversi lainnya, penulis hendak mengulas obat Herbavid dari sudut pandang imunologi dan farmakologis. Karenanya, sebelum membahas lebih lanjut, mari kita bahas kejujuran dibalik imunitas.

Imunitas Sesungguhnya Tidak Dapat Ditingkatkan

Ketika kita berbicara mengenai imunitas, yang dimaksud sesunggunya adalah sistem kekebalan tubuh. Sesuai namanya, ia adalah sistem yang terdiri dari banyak komponen dan saling terkoneksi satu sama lain.

Komponen-komponen itu diantaranya ialah sel darah putih, antibodi, sumsum tulang, kelenjar timus, dan sistem limfatik. Masing-masing memiliki peranan yang berbeda dan saling bekerja sama dalam menghadapi infeksi patogen yang datang dari luar tubuh.

Selain komponen-komponen di atas, tubuh juga memiliki respon-respon tersendiri untuk dapat menghadapi infeksi. Respon-respon ini tentu tidak mengenakan tetapi harus dilakukan demi memenangkan perang melawan patogen.

Contohnya seperti demam. Demam pada dasarnya merupakan salah satu cara tubuh merespon infeksi karena kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup pada suhu yang lebih tinggi. Demam juga membuat sel-sel tubuh dapat melakukan konversi molekul biokimia secara lebih intens sehingga zat seperti antibodi dapat diproduksi secara lebih cepat.

Akan tetapi, respon seperti demam ini sifatnya sementara. Artinya jika Anda mengalami demam yang tak kunjung turun, itu merupakan sinyal kalau sistem imunitas Anda 'kewalahan' menghadapi infeksi yang sedang terjadi.

Masalahnya, jika tubuh Anda mengalami demam dalam waktu yang cukup lama, hal ini dapat berakibat fatal. Ingat bahwa tubuh Anda juga tersusun atas protein dan protein bisa terdenaturasi alias rusak jika mendapat paparan suhu tinggi melewati batas waktu tertentu.

Karenanya, jika demam Anda tak kunjung turun, dokter akan meresepi Anda obat pereda panas. Hal ini dimaksudkan agar suhu tubuh Anda bisa normal kembali sehingga terhindar dari ancaman kerusakan yang lebih fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun