Maling Sandal 3 yang dalam rencana akan dipentasikan pada tanggal 21 Agustus 2022 mendatang ternyata diundur menjadi tanggal 27 Agustus 2022 membuat kami sempat terkaget.
Bogor/14/8/22---Mendengar kabar yang beredar di lingkungan kantin balai kota Bogor sedang ramai membicarakan pementasan teater bertajukGelaran pementasan tersebut menjadi topik pembicaraan banyak orang oleh karena keterlibatan wakil wali kota Dedie A Rachim di plotkan sebagai guest actor yang akan berperan sebagai tokoh hakim ketua bermain teater bersama satu panggung dengan para pelajar di kota Bogor. Adapun para pelajar yang terlibat dalam produksi pementasan maling sandal 3 adalah MAN 1 dan SMAN 5 Kota Bogor dimana yang sebelumnya telah menjalani rangkaian proses casting dan audisi pada bulan Mei yang lalu dengan menjaring 80 pendaftar, hingga kini telah mendapatkan aktor pelajar sebanyak 50 siswa-siswi yang terlibat dalam pementasan MS3 nanti.
Saat kami konfirmasi dengan mendatangi langsung sekretariat YBHB, benar saja disana tampak beberapa pelajar sedang menjalani proses latihan dengan didampingi para mentor mengadopsi pola latihan per plotasi.
"Pementasan kami undur pada tanggal 27 Agustus 2022 itu lantaran pada tanggal 21 Agustus 2022 gedung Kemuning Gading akan digunakan gelaran festival tari Jawa Barat yang turut melibatkan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Untuk alasan itulah maka kami yang mengalah dan bersedia mundur waktu pementasannya," jelas Evan Syahzuri selaku mentor koreografi.
Senada dengan Evan, kami juga sempat berbincang-bincang dengan para aktor pelajar yang telah mengetahui jika gelaran MS3 diundur bukan lantaran kesiapan yang kurang matang melainkan karena sarana gedung memang akan dipakai untuk kegiatan yang lebih besar dari gelaran pentas teater MS3.
Sebut saja  Fiqri Surya sebagai pengacara 3, Hadi Ruseno sebagai Hakim 2, Kayla Hanifa sebagai JPU 1 dan Refianisa Herawan sebagai pengacara 2 menjelaskan persoalan mundurnya gelaran MS3 tak berpengaruh terhadap mentalitas dan semangat mereka untuk tetap fokus menyajikan pertunjukkannya akan tetap terkondisikan mampu memberikan sebuah tontonan seni drama modern yang menarik untuk ditonton.
"Buat aku sih terlibat di pentas teater maling sandal 3 ini banyak memberikan pengalaman baru lho. Dari yang tadinya kami tak tahu apa itu seni peran, sekarang jadi paham dikit lah gimana rasanya berakting jadi orang jahat, padahal sih dari lahir aku nggak pernah jahat lho," ungkap Kayla Hanifa sembari terkekeh lucu membayangkan saat proses latihannya.
Lain halnya dengan Refianisa Herawan yang tegas paparkan dalam proses belajar mendalami seni teater baginya hanya sebagai ajang mengasah prestasi dalam memampukan diri dalam meruang serta mengeksplorisasi untuk bisa menjadi orang lain. Dari sinilah tantangan untuk mencari jati diri yang sesungguhnya tengah dipertaruhkan. "Akan selesai dengan dirinya sendiri bilamana kita mampu memahami kelebihan dan kekurangan diri kita melalui tahapan pendalaman karakter yang terus digali dan digali," jelasnya.
Sempat kami dengar pula pembahasan blocking stage yang menerapkan struktur dramatik ala Hudson pada pementasan MS3 nanti semakin membuat kami penasaran pada jenis gelarannya yang akan ditampilkan. Sekilas terkesan drama realis, namun menurut kami ada sedikit sentuhan etnik absurdisme jika melihat arahan blocking dari sutradara Angga Mawantien kepada para aktor untuk senantiasa mengasah laku gerak teatrikal simbolik disetiap moving roll plot nya.
"Kami selalu dijejali materi olah tubuh kok oleh team kreatif bang Hariansyah dan bang Rahmat Setiadi sebelum masuk pada latihan blocking. Memang berat dan capek sih, namun mau bagaimana lagi konsepnya memang sudah diatur pada timeline yang harus dijalani, ya, tinggal ikuti saja," papar Fiqri Surya.