Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memeriahkan HUT RI ke-77, Wakil Wali Kota Bogor Bermain Teater Maling Sandal 3

16 Juni 2022   18:42 Diperbarui: 17 Juni 2022   12:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok YBHB-Audensi bersama wakil wali kota Bogor

Komite teater dan film yayasan budaya Hanjuang Bodas kota Bogor akan menggelar pentas teater bertajuk MALING SANDAL 3 dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77 di kota Bogor. Bertempat di gedung Kemuning Gading acara tersebut akan digelar pada 21 Agustus 2022 pukul 14.00 dan 19.00 WIB.

Gelaran ini merupakan proses berkesenian teater yang turut melibatkan wakil wali kota Bogor Drs. Dedie A. Rachim, MA bersama dengan para siswa-siswi SMAN berada satu panggung untuk bermain drama.

Menceritakan sebuah tokoh Savitri sebagai pelukis srikandi kanvas dari lereng Lawu yang membuat lukisan maha karya bergambar sandal, dimana lukisan tersebut membuat Eyang Warno guru di srikandi kanvas terkagum-kagum melihat keindahan dan kesakralan lukisan tersebut hingga terlontar sabdo "Siapa saja yang memiliki lukisan tersebut akan menjadi kaya raya, makmur hidupnya serta bergelimang harta dan tahta". Tak khayal lukisan itupun menjadi perbincangan banyak orang diberbagai penjuru desa dan menjadi perebutan supremasi akan pengaruh dari sabdo Eyang Warno.

Hadi Suryo tokoh antagonis yang tak lain suami dari Ningsih teman seperguruan Savitri di srikandi kanvas, dengan kelicikan siasat berbagai cara berusaha mengambil lukisan tersebut agar dirinya yang memang sudah kaya raya akan menjadi maha kaya demi sebuah tujuan hidupnya menjadi pemimpin dunia laiknya Julius Caesar.

Dengan dibantu istrinya Ningsih dan juga Pratiwi yang yang juga bagian dari 14 srikandi kanvas, Hadi Suryo berhasil mendapatkan lukisan aji tersebut dari tangan Savitri dan seketika pula dalam hitungan minggu telah mengubah nasibnya menjadi orang terkaya di tanah Jawa. Dengan kecerdikannya dan tipu muslihat, Savitri dijebloskan ke dalam penjara atas dakwaan perampasan benda seni bernilai tinggi yang penguasaan dan pengelolaannya hanya oleh negara.

Savitri divonis 10 tahun penjara secara tidak adil dari skenario hukum yang direkayasa kaum borjuis demi tujuan tertentu tanpa adanya hak-hak pembelaan atas dirinya sebagai pelukisnya.

Mengadopsi struktur dramatik Hudson, fragmen-fragmen pendukung illustrasi cerita turut disematkan dalam adegan menjadikan kisah Maling Sandal besutan karya Arief Akbar, Bsa ini menjadi relevan dan sangat menarik untuk ditonton dalam konstelasi penggarapan seni pertunjukan teater modern.

"Saya tidak menolak eksperimental, elementer maupun absurd, hanya saja dalam karya Maling Sandal ini cenderung realis menampakkan sejatinya konstruksi cerita dibangun atas dasar realitas yang sangat mudah dipahami penonton," tegas Arief Akbar, Bsa disela-sela sesi latihan MS3 mendampingi sang sutradara Angga Mawentien.

Wakil wali kota Bogor yang didampingi sekdis pendidikan Dani Rahadian menerima audensi YBHB di ruang Paseban Narayana Balai Kota Bogor. Dedie A. Rachim memberikan apresiasi atas pementasan teater Maling Sandal 3 yang rencananya akan melibatkan beliau diplotasi sebagai tokoh hakim ketua yang akan membebaskan Savitri dalam sidang PK.
Video apresiasi wakil wali kota Bogor pada MS3

"Yang benar harus dibela dan dibebaskan dalam hal ini Savitri tidak bersalah, untuk itu kami menempatkan posisi beliau yang sangat mulia dan terhormat sebagai hakim ketua yang akan membebaskan Savitri dari segala dakwaan hasil keputusan PN atas vonis 10 tahun penjara," jelas Rd. Ace Sumanta, S.pd ketua umum YBHB saat bersama rombongan hadiri audensi serah terima naskah drama MS3 di Balai Kota Bogor pada 14 Juni 2022 pukul 14.00 WIB yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun