Disaat Iblis datang suatu tempat yang katanya disitu adalah surganya para manusia beriman, awalnya dia melihat tempat itu sangat indah dan menarik, Iblispun hanya bisa berdecak kagum melihat daerah tersebut, tetapi Iblis tidak bisa merubah kelakuannya 100% untuk menjadi manusia beriman di Surga tersebut.
Hari demi hari sang Iblis, menjalani kehidupan di surga itu makin indah, bahkan keluarga sang Iblis pun di bawa untuk menikmati keindahan surga tersebut. Saat semuanya dirasakan nikmat tetapi akhirnya sang Iblis terusik oleh hampir 80% Manusia yang katanya mengaku beriman tetapi berkelakuan tidak seperti orang beriman, bayangkan saja mereka selalu mengajak kebaikan untuk selalu mentaati kewajiban yang di surat kan oleh sang Khaliq, tetapi meraka selalu berbuat maksiat dengan menzalimi kaumnya sendiri.
Bahkan mereka lebih serakah dari pada Iblis, dan tidak melihat yang di zalimi oleh mereka itu selalu merintih kesakitan, dan berdoa kepada sang pencipta, sampai akhirnya sang Iblis juga di zalimi oleh mereka, Iblis sangat terusik sekali dengan keadaan ini.
Dalam pikiran Iblis yang jahat dan hati nuraninya, dia merasa bahwa tindakan Iblis tidak pernah seperti ini yang menzalimi sesamanya dia hanya menzalimi dirinya sendiri, Iblis bertanya kepada sang pencipta siapa Iblis sebenarnya MEREKA yang mengaku beriman atau  Hamba Mu ini yang tidak taat akan perintah Mu tetapi tidak menzalimi kaumnya?
Sang Iblis pun sudah merasa bosan dengan tempat yang didiaminya saat ini, dia mencoba mencari tempat yang mana disana banyak malaikat dan si Iblis bisa bertobat, dari pada di tempat yang katanya SURGANYA orang beriman tetapi kelakuannya lebih parah dari IBLIS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H