[caption id="attachment_83581" align="alignnone" width="640" caption="Penampilan Iga Mawarni pada NgayogJazz 2011"][/caption] Pada gelaran Ngayogjazz 2011(15/1/11) di pelataran rumah pelukis legendaris Djoko Pekik,beberapa artis dan grup musik jazz ternama dilibatkan untuk mensukseskan acara,antaranya Syaharani,Iga mawarni,chandra darusman,Tohpati,Glen Fadli,Riza Arshad,Gugun The blues shelter,dan beberapa komunitas jazz baik dari Yogyakarta,semarang dan bali. Acara yang dikonsep dengan menampilkan performance musik jazz secara bersamaan di tiga panggung yang berbeda,antaranya ada panggung Siter,disini ada penampilan dari Erwin Zubian Quartet,Chick Yen,Kenny & Mr.Dance serta pada pembukaan acara sekitar pukul 02.00 wib dengan di launchingnya album kompilasi ke dua dari komunitas jazz Yogyakarta. panggung Tambur,menampilkan yovia project,muci choir,Iga mawarni,gamelan bocah,serta komunitas jazz ngisor ringin Semarang,komunitas jazz Bali,Komunitas Blues,pembacaan puisi serta jam session. Panggung Slompret juga tak kalah menariknya,menampilkan Gugun blues Shelter,Tohpati bertiga(Tohpati,Indro Hardjodikoro,Bowo),dan Glen Fadli,Syaharani,Jay & The bangers. Walaupun sempat diguyur hujan deras,tak menyurutkan para penikmat jazz Yogyakarta sekitarnya untuk berdatangan ke tempat lokasi yang cukup jauh di pinggir kota Yogyakarta.dan beberapa artis sempat berseloroh soal hujan mengakibatkan jadwal main mereka mundur tidak sesuai jadwal pentas. "wah sebenarnya saya di plot main sekitar jam tujuh,tapi ya hujan nie,padahal pingin cepet pulang. hahaha tapi gak apa,untuk temen-temen Yogyakarta,untuk Ngayogjazz." kata Iga mawarni Ketika disinggung tentang kesannya dengan atmosphere jazz Yogyakarta,khususnya NgayogJazz,Iga mawarni mengungkapkan, " Waah temen-temen yang ada di tim Ngayogjazz berani tampil beda dan selalu menyuguhkan tantangan baru,ya buat penyanyinya juga buat musisinya,tantangannya disini,kita bertemu untuk bermain secara spontan tanpa ada latihan sebelumnya,disitu terjadi komunikasi diantara penyanyi dengan musisi."kata Iga Mawarni Masih menurut Iga, " Saya tidak memberikan ekspektasi apapun terhadap audience,takutnya nanti tidak sesuai harapan yang saya inginkan jadi ya mengalir aja,masyarakat jogja sangat kritis,mereka sudah pada tahap tau bagaimana musik yang sebenarnya,mereka tau kualitas jazz.Dan jazz sekarang ini tidak hanya sebatas hiburan dan jazz sudah merakyat" ungkap Iga Mawarni. sementara Simak Dialog,Tohpati dan Riza Arshad berpendapat, "Orang-orang Jogjakarta pada jail..,jail dengan kreatifitasnya,dan di acara NgayogJazz ini,bener-bener nggak ada yang namanya budaya Urban."ucap Riza Arshad. Riza juga menambahkan," setelah abad ke 20,setelah melewati Classic,musik jazz sangatlah tidak formal,tapi mengasah keterbukaan,dan disini Simak Dialog menggusung sebuah pemikiran.Dan masyarakat harus mendapatkan pilihan dalam ragam musik dan budaya khususnya pada dinamika jazz itu sendiri."kata Riza Arshad. Chandra Darusman yang tergabung dalam Chaseiro juga menuturkan, "Ngayogjazz suatu usaha yang patut dipuji,karena membawa musik pada situasi yang baru,dan ini tetap tersosialiasasi,dan silakan berekspresi." Kita tahu aktifitas mas Chandra Darusman,yang berdomisili di Singapure,tetap memperjuangkan persoalan HAKI untuk para musisi dan penyanyi,dan menurutnya,persoalan hak cipta masih belum mendapat tempat yang baik dalam rana hukum Indonesia.ditambah lagi dengan berkembangnya teknologi yang amat cepat,dan ini memudahkan orang untuk "file Sharing".Dan hukum kita harus menyesuaikan perkembangan teknologi. Kembali ke NgayogJazz,tak lupa Djoko Pekik,pelukis sang legendaris yang terkenal dengan "celengnya" sempat mengutarakan, " kalau mau buat acara di sini monggo,saya sediakan tempatnya,tapi ya silakan cari sponsor sendiri." ketika disinggung untuk membuat event di wilayah rumahnya. Ngayogjazz sendiri dikunjungi sekitar 3 ribu penonton dari Yogyakarta sekitarnya,dan acara berlangsung sampai tengah malam.(aw) [caption id="attachment_83594" align="aligncenter" width="300" caption="Sang legendaris "]