Pembenahan tata kota tak selalu berjalan dengan keinginan hati masyarakat,di sisi lain Pemerintah Kota selalu memikirkan relokasi demi meningkatkan pendapatan daerah.Hal ini juga terjadi di kota Jogjakarta,ketika Pemerintah kota berusaha merelokasi pasar burung ngasem yang dirasa sudah terlalu padat dan menimbulkan kemacetan. Salah satu narasumber yang tak ingin disebutkan identitasnya menyebutkan " sebenarnya dengan pemindahan ini,ada dampak negatif buat kami,baik pelaku pasar,warga. Karena dengan pemindahan ini,seolah-olah kami memulai lagi semuanya dari nol. Keberadaan pasar burung ini sudah masuk ke dalam kalender pariwisata se asia tenggara kalau berkunjung ke jogja,jadi wisatawan asing sudah tau kalau mencari burung atau hewan yang unik ya dateng ke ngasem.Dengan dipindah begini,teman2 kami banyak yang nganggur,yang jadi tukang parkir nganggur,banyak juga teman kami penjual burung juga gulung tikar karena pendapatan merosot lebih dari 50% mas.." (aw) [caption id="attachment_150404" align="alignnone" width="224" caption="Salah satu sudut pasar ngasem yang telah dirobohkan"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H