Mohon tunggu...
Arief Prasetyo
Arief Prasetyo Mohon Tunggu... Engineer -

Masih berprofesi yang sama, ngantor agak berpindah. Hobi membaca dan sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Serba-serbi Ngantor di Korea (2)

19 Desember 2015   07:59 Diperbarui: 19 Desember 2015   08:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana sih suasana kantor di Korea selatan? Secara fasilitas sebenarnya saya rasa sudah banyak mengadopsi tata cara interior kantor modern. Kubikel disusun memenuhi lantai gedung kantor kanan kiri sedangkan di tengah jadi lorong jalan utama. Tinggi kubikel juga cukup menutupi muka orang jika posisi dia duduk sehingga privasi cukup tersedia. Tidak ada ruangan khusus semacam ruang tersendiri buat big boss, semua duduk di kubikel. Hanya saja kubikel untuk atasan biasanya di pojokan, menempati area yang lebih luas karena ada meja meeting. Posisi lampu hampir ada di setiap atas meja masing-masing. Dengan kabel saklar menjuntai kebawah. Jadi kewajiban masing-masing mematikan lampu jika pulang kantor atau meninggalkan kubikel dalam waktu agak lama. Tersedia juga semacam saklar sentral yang digunakan bila saat jam makan siang. Saat itu ruangan kantor akan dimatikan semua lampunya. Tugasnya anggota tim termuda akan saklar sentral itu. Tetapi jangan berharap furnitur kantor juga modern karena kebetulan perusahaan berlokasi di pulau bukan kota besar, sehingga jenis furnitur terbatas variasinya. Saya menyadari hal ini karena melihat jenis kursi kantor sama juga dipakai di kantor bank, kantor rental mobil dan lainnya di sekitaran pulau ini.

 Ruangan di tiap lantai gedung biasanya tersedia untuk keperluan meeting. Di tiap pintunya tertempel kertas untuk membooking ruangan tersebut. Jumlah ruang meeting terbatas sehingga walau sudah tertulis ruang meeting terbooking, beberapa orang masih sering melongok kedalam berharap ada meeting dibatalkan dan dapat segera memakai ruangannya. Bisa juga memakai meja meeting besar yang tersedia di kubikel atasan. Saya perhatikan atasan tidak keberatan sama sekali. Padahal saya sendiri merasa agak kikuk, kita meeting dengan berbekal kopi dan diselingi gelak tawa kecil sementara depan kita ada atasan sedang serius depan komputernya.

Di samping lorong utama, tersedia kabinet-kabinet berukuran tanggung. Kabinet berisi bermacam alat perkantoran. Secara berkala akan diisi oleh sekretaris departemen masing-masing. Di beberapa tempat kolom gedung terpasang televisi. Selain untuk kepentingan broadcast perusahaan; laporan tahunan, reorganisasi dan lainnya; tivi itu akan menyala otomatis tiap pagi dan jam makan siang. Setengah jam sebelum jam kantor pagi, televisi menampilkan aktivitas perusahaan atau terkadang kegiatan sosial. Sepuluh menit sebelum jam delapan ditayangkan senam pagi yang harusnya dilakukan tiap karyawan. Grup saya sempat dipimpin atasan yang konservatif sehingga senam pagi adalah wajib. Walau saya tetap lihat banyak teman Korea terutama yang muda ogah-ogahan dan meloloskan diri ke toilet dengan alasan gosok gigi. Persis jam delapan pagi akan terdengar lagu mars sebagai tanda saat bekerja dimulai.

Masuk jam makan siang akan ditandai kembali dengan lagu mars yang sama. Mungkin maksudnya untuk menambah semangat langkah kaki kita menuju kantin perusahaan. Dan tiap televisi kantor akan menyala otomatis tayangkan hiburan. Apalagi kalau bukan video klip K-Pop. Tapi terkadang diselingi lagu klasik. Pembawa acara atau VJ-nya adalah staf kantor sendiri yang berpartisipasi di unit broadcast perusahaan. Tentunya nanti sepuluh menit sebelum jam satu siang kembali ditayangkan senam siang. Bagaimana tidak langsing orang Korea dengan banyak gerakan senam begini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun