Mohon tunggu...
ARIEF SYAMSUDDINMUHAMMAD
ARIEF SYAMSUDDINMUHAMMAD Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Umum dan Penceramah Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hallo saya Guru dan Penceramah Agama di Ponpes Ath-Thohiriyyah Blawirejo Kedungpring Lamongan Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Rakyat dari Kabupaten Mojokerto

12 Februari 2024   11:35 Diperbarui: 12 Februari 2024   11:35 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet,Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur tepatnya di Desa Made yang dulunya merupakan Desa yang berdekatan dengan Gunung Welirang. Konon katanya di kawasan hutan sekitarnya dulu terdapat berbagai macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah di kawasan tersebut. Tak heran jika kesenian Bantengan ini berkembang dan menjadi ciri khas kesenian dari Mojokerto karena dulunya kesenian ini berkembang di masyarakat yang hidup di pedesaan atau wilayah pinggiran kota di daerah lereng pegunungan se Jawa Timur. Jadi kesenian Bantengan ini juga merupakan ciri khas kota-kota di daerah pegunungan di Jawa Timur seperti Malang dan Mojokerto. 

Seni tradisional Bantengan adalah sebuah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur sendra tari, olah kanuragan, musik, dan syair/mantra yang sangat kental dengan nuansa magis. Pelaku Bantengan yakin bahwa permainannya akan semakin menarik apabila telah masuk tahap "trans" yaitu tahapan pemain pemegang kepala Bantengan menjadi kesurupan arwah leluhur Banteng (Dhanyangan).

Seni Bantengan lahir sejak jaman kerajaan Singasari erat kaitannya dengan seni pencak silat, walaupun pada awalnya di masa kerajaan Ken Arok tersebut bentuk kesenian Bantengan belum berkembang seperti sekarang, yaitu bentuk topeng kepala Bantengan yang menari yang mengadopsi gerakan kembangan pencak silat.

Pada awalnya bantengan ini merupakan hiburan bagi pemain pencak silat ketika selesai melakukan latihan rutin, yang dimainkan berpasangan dimana 1 grup terdiri dari 2 banteng yaitu pasangan banteng jantan dan betina. Uniknya lagi walaupun berkembang dari seni pencak silat namun saat ini seni Bantengan telah berdiri sendiri sebagai seni tradisi sehingga tidak semua perguruan pencak silat di Indonesia memiliki grup bantengan begitu juga sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun