Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso merupakan salah satu destinasi bersejarah penting yang menjadi bukti peradaban kuno di wilayah Jawa Timur. Resmi diresmikan pada 2 Mei 2018 oleh Bupati Bondowoso pada saat itu, momen pembukaan pusat informasi ini sengaja bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional sebagai simbol komitmen pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang kekayaan sejarah dan budaya lokal.Bondowoso memang dikenal sebagai "Kota Seribu Megalitikum" karena kekayaan situs peninggalan berupa batu-batu besar yang ditemukan di berbagai desa di wilayah ini. Batu-batuan tersebut telah menarik perhatian para peneliti sejak masa kolonial. Bahkan, beberapa kajian menunjukkan bahwa situs megalitikum di Bondowoso telah diteliti selama lebih dari 2000 tahun yang lalu, dengan catatan terakhir dilakukan pada abad ke-14. Penelitian terus dilakukan oleh para arkeolog setiap tahunnya, menjadikan Bondowoso sebagai salah satu pusat kajian megalitikum yang terkemuka di Indonesia.
Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso menyimpan berbagai jenis batu besar yang memiliki nilai sejarah tinggi. Beberapa di antaranya adalah arca, menhir, batu kenong, dan sarkofagus. Setiap jenis batu memiliki ciri khas dan fungsi tertentu yang mencerminkan kehidupan masyarakat pada masa lalu.
Arca yang ditemukan di Bondowoso memiliki anatomi tubuh yang lengkap, menunjukkan kemampuan seni dan teknik pahat masyarakat pada masa itu. Sementara itu, menhir dan batu kenong memiliki fungsi simbolik yang beragam. Batu kenong, misalnya, digunakan sebagai lambang kesuburan dan batas wilayah. Fungsinya ini menunjukkan pentingnya batu kenong dalam sistem kepercayaan dan sosial masyarakat prasejarah.
Sarkofagus, atau peti mati dari batu, menjadi bukti bahwa masyarakat pada masa itu memiliki tradisi pemakaman yang sangat terorganisasi. Batu-batu besar ini juga menunjukkan adanya upaya untuk menghormati leluhur, yang erat kaitannya dengan tradisi adat dan nilai-nilai mistis.
Sebagian besar batu-batu megalitikum yang kini berada di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso dipindahkan dari berbagai desa di sekitar wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk melindungi dan melestarikan peninggalan bersejarah agar tidak rusak atau hilang. Pemerintah Kabupaten Bondowoso, melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelestarian batu-batu tersebut.
Selain itu, pusat informasi ini menjadi tempat yang ideal bagi masyarakat dan pengunjung untuk mempelajari sejarah megalitikum secara langsung. Setiap tahunnya, penelitian lebih lanjut terus dilakukan oleh para arkeolog untuk menggali informasi baru terkait fungsi, asal-usul, dan makna simbolik dari batu-batu ini.
Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso tidak hanya menjadi tempat pelestarian budaya, tetapi juga destinasi wisata edukasi yang menarik. Setiap harinya, pusat ini selalu dikunjungi oleh berbagai kelompok masyarakat, dengan mayoritas pengunjung adalah pelajar. Anak-anak sekolah sering mengunjungi tempat ini untuk mempelajari sejarah secara langsung, mengamati artefak megalitikum, dan memahami kehidupan masyarakat masa lampau.
Antusiasme masyarakat, terutama generasi muda, menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjadikan pusat ini sebagai salah satu sarana pembelajaran sejarah yang efektif. Selain itu, kehadiran pusat informasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya dapat bersinergi dengan edukasi dan pariwisata.
Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk melestarikan dan mengedukasi masyarakat tentang warisan budaya yang berharga. Dengan keberagaman koleksi batu-batu megalitikum seperti arca, menhir, batu kenong, dan sarkofagus, tempat ini menjadi saksi bisu kehidupan masyarakat masa lalu yang penuh makna.
Kehadiran pusat informasi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Bondowoso sebagai Kota Seribu Megalitikum, tetapi juga memberikan manfaat edukasi dan pariwisata bagi masyarakat luas. Pelestarian ini perlu terus didukung oleh semua pihak agar warisan sejarah ini tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H