Hari Sabtu kemarin (13/10) saya berkesempatan untuk mengunjungi Museum Geologi dan Museum POS Indonesia di Kota Bandung. Rasa-rasanya malu juga karena sebagai sesosok manusia (hehehehe) yang sudah menetap di Kota Bandung lebih dari 5 tahun, namun baru sekarang berkeinginan untuk mengujungi Museum Geologi. Padahal mungkin sudah ratusan kali saya melewati jalan Diponegoro, jalan raya di depan Museum Geologi. .Karena penasaran ada apa saja di dalam museum ini, maka saya niatkan weekend ini, saya harus mengunjungi Museum Geologi hehehehe.
Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro 57 Bandung, tepatnya museum ini persis berada di depan Taman Lansia Bandung. Masih bingung juga di mana lokasinya? Kalo Gedung Sate pasti tahu kan? Nah lokasinya berada di dekat Gedung Sate. Kalo sudah berada di Gedung Sate, tanya saja orang yang berada di sekitar situ, pasti tahu lokasi museum ini hehehehe.
Museum ini sudah berdiri sejak tahun tahun 1928. Ya museum ini telah berdiri sejak Belanda masuk ke Indonesia (zaman penjajahan). Hal ini bisa dilihat dari arsitektur gedung yang kental akan pengaruh Eropa.
Pukul 10 pagi, saya sudah “nangkring” di “TKP” hehehehe. Di halaman depan museum, sudah ramai pengunjung yang didominasi oleh anak-anak sekolah yang sedang study tour untuk belajar sambil bermain di dalam museum. Sebelum masuk ke dalam museum, saya harus membeli tiket masuk sebesar 3000 rupiah. Museum ini buka dari hari Senin-Kamis (08.00-16.00), Sabtu-Minggu (08.00-14.00), Jumat dan libur nasional (tutup). Jadi jangan datang ke Museum Geologi pada hari Jumat ya, dijamin nggak bakalan bisa masuk alias tutup hehehehe.
[caption id="attachment_218448" align="aligncenter" width="300" caption="antusiasme pengunjung"]
Setelah tiket masuk disobek oleh petugas, saya langsung mengeksplorasi apa saja yang ada di dalam museum ini hehehehe,dari pintu utama saya berbelok ke kiri menuju ruang pamer Geologi Indonesia.Di dalam ruang ini dipamerkan dan dijelaskan kondis geologi di Indonesia. Ruang pamer Geologi Indonesia terbagi atas ruang-ruang kecil lainya yang memamerkan jenis-jenis bebatuan yang ada di Indonesia, keadaan kondisi geologi Indonesia, teori lempeng bumi, mekanisme terjadi tsunami dan lain-lain. Batu-batu yang dipamerkan bentuknya unik-unik dan warnanya juga banyak yang menarik. Saking banyaknya bebatuan yang dipamerkan di dalam ruang pamer, saya sempat merasa salah masuk ruangan heuheuheuheu (karena saya tidak terlalu paham dengan bebatuan). Salah satu “pelajaran” yang nempel di otak saya adalah Indonesia berada di kawasan Ring of Fire, hampir seluruh pulau di Indonesia kecuali Kalimantan (relatif aman) memiliki potensi gempa bumi. Namun potensi bencana dapat diminimalisir dengan persiapan dan manajemen pengendalian bencana yang baik.
Setelah sempat puyeng sejenak di dalam ruang pamer Geologi Indonesia hehehehe, saya pindah menuju ruangan pamer lainya, yaitu ruang pamer Sejarah Mahkluk Hidup. Di dalam ruangan ini dijelaskan dan dipamerkan tentang sejarah perkembangan mahkluk hidup dari primitif hingga moderen. Kali ini, otak saya cukup dapat mencerna apa-apa saja yang dijelaskan dan dipamerkan dalam ruang ini hehehehe. Di dalam ruang pamer ini juga dipamerkan fosil-fosil binatang purba seperti kura-kura purba, gajah purba, dan lain-lain. Di dalam ruang pamer kecil lainya, dijelaskan tentang perkembangan manusia dari era awal hingga kini, tentunya lengkap dengan fosil-fosilnya juga. Satu catatan saya tentang ruang pamer Sejarah Makhluk Hidup,yang menjadi "bintang" dalam ruang pamer ini ialah fosil Dinosaurus. Banyak pengujung yang notabene anak-anak tertarik untuk melihat dan berfoto dengan fosil hewan besar ini hehehehe.
[caption id="attachment_218451" align="aligncenter" width="405" caption="fosil hewan purba"]
[caption id="attachment_218453" align="aligncenter" width="300" caption="fosil manusia purba"]
[caption id="attachment_218454" align="aligncenter" width="410" caption="fosil dinosaurus"]
[caption id="attachment_218461" align="aligncenter" width="300" caption="ruang pamet lt-2"]
[caption id="attachment_218456" align="aligncenter" width="510" caption="kantor pusat PT POS Indonesia"]
Sebelum masuk ke dalam Museum Pos Indonesia, saya harus mengisi buku tamu terlebih dahulu. Untuk masuk ke dalam museum,pengunjung tidak dipungut biaya apapun alias gratis tis tis tis hehehehe. Museum buka setiap hari dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Dari tempat mengisi buku tamu, saya harus menuruni anak tangga untuk masuk ke dalam ruang pamer, kelihatannya ruang pamer berada di basement gedung. Berbeda dengan Museum Geologi yang ramai pengunjung, Museum POS saat itu sepi pengunjung, saat itu hanya ada saya dan beberapa orang lainya yang melihat-lihat ruang pamer. Saking sepinya, saya sarankan lebih baik jika ingin mengunjungi museum ini, ada baiknya kita membawa teman hehehehe.
[caption id="attachment_218457" align="aligncenter" width="405" caption="ki-ka: naskah emas, maket Pak POS, koleksi perangko"]
Ruang pamer hanya terdiri dari suatu ruangan besar yang berbentuk huruf L. Di dalamnya terdapat benda-benda yang berkaitan dengan sejarah POS Indonesia. Bagi yang suka dengan perangko, boleh dibilang museum inilah surganya perangko. Di dalam ruang pamer terdapat ribuan perangko yang berasal dari Indonesia dan berbagai negara. Saking banyaknya, saya agak-agak kurang paham juga hehehehe, cuma bisa menikmati gambarnya saja. Barang-barang langka bersejarah POS Indonesia juga dipamerkan di sini seperti bis surat, timbangan, sepeda Pak Pos, mesin tik dan lain-lain. Melihat barang-barang POS jadul seakan-akan membawa saya bernostalgia kembali sepuluh lima belas tahun ke belakang hehehehe.