Salah satu tempat yang must visit ketika berkunjung ke kota Bogor adalah Kebun Raya Bogor (KRB). Belum lengkap rasa nya kalo ke Bogor belum singgah ke tempat ini, bak makan sayur tanpa garam rasa-rasa nya hihihi.
[caption id="attachment_323223" align="aligncenter" width="300" caption="KRB"][/caption]
Hari terakhir kami di Bogor, cerita sebelumnya klik di sini, tentu nya kami tidak mau menyiakan waktu yang sempit untuk mengunjungi KRB yang sudah menjadi ikon wisata kota Bogor ini. Ngomongin Bogor pikiran pasti langsung tertuju ke KRB, begitu pun juga sebaliknya.
Pagi-pagi sekali saya dan teman saya sudah "nangkrig" di KRB. Lokasi nya yang berada di pusat kota, berselahan dengan Istana Bogor, dan luas nya yang luas, sekita 80 hektar, membuat pengunjung seakan-akan berada di dalam hutan di tengah kota.
Kami masuk melaui pintu I. Kebun Raya Bogor sebenarnya mempunyai empat pintu masuk, namun untuk hari biasa (bukan hari kerja), pintu yang dibuka hanya pintu utama saja, yaitu pintu I.
Setelah membeli tiket seharga empat belas ribu rupiah, kami langsung mengeksplorasi tempat ini. Pengunjug dapat memanfaatkan fasilitas mobil keliling beserta pemandu tentu nya dengan mengeluarkan dana tambahan. Namun kami memilih untuk berjalan kaki alias nyeker untuk mendapatkan sensasi lost in forest in the middle of the town hehehe, sayang sekali kan melewatkan udara sejuk kalo naik mobil, ya hitug-hitung olahraga pagi lah hehehe.
Menyusuri jalan di KRB memang memiliki sensasi tersendiri, udara nya yang sejuk, melihat pohon-pohon besar yang mungkin berusia ratusan tahun sangat membuat takjub, selain membuat otak fresh kembali, rasa-rasa nya saya musti bersyukur kepada Sang Pencipta karena masih bisa melihat ciptaan-Nya yang sungguh luar biasa.
[caption id="attachment_323226" align="aligncenter" width="300" caption="zona pandan"][/caption] [caption id="attachment_323227" align="aligncenter" width="300" caption="pohon tarzan"][/caption] [caption id="attachment_323228" align="aligncenter" width="300" caption="bunga raflesia arnoldi"][/caption] [caption id="attachment_323229" align="aligncenter" width="300" caption="jembatan merah"][/caption] [caption id="attachment_323230" align="aligncenter" width="300" caption="taman"][/caption] Karena kami tidak mempunyai tujuan yang pasti, kami benar-benar merasa lost in forest, langkah kaki diarahkan tak tentu arah, bebas mengikuti angin berhembus hehehe. Patokan kami hanya berupa papan penunjuk arah yang terdapat di setiap persimpangan jalan. Pokoknya jalan terus sebelum capek hehehe.
Kebun raya membagi tanaman-tanaman ke dalam zona-zona, seperti zona pandan, zona palm, zonan anggrek, dan zona tanaman langka, dan seterusnya, pokoknya zona nya banyak lah hehehe. Sewaktu kami mau menuju zona anggrek, kita sempat dibuat bingung oleh papan penunjuk arah yang kurang jelas, tanya-tanya pengunjung sama juga. Untuk menuju zona anggrek ini, kami perlu perjuangan yang cukup keras, sempat nyasar ke sungai, nyasar ke makam juga. Padahal kalo kami lebih teliti membaca papan penunjuk arah tentu nya kami dapat dengan mudah menjangkau zona in, bener-bener getting lost hehehe.
[caption id="attachment_323231" align="aligncenter" width="300" caption="anggrek"][/caption]
Mengelilingi KRB dengan berjalan kaki tidaklah cukup dengan waktu beberapa jam saja, mungkin butuh waktu satu hari penuh untuk menjangkau seluruh "sudut-sudut" KRB. Suatu saat saya pasti akan kembali ke sini lagi hehehe.