Sebagai salah satu pengguna setia APTB khususnya jurusan Bekasi,saya (mungkin pengguna APTB yg lainnya) butuh keseriusan pemerintah dan juga tentunya pengelola. Seperti yang sudah diketahui bahwa APTB menjadi salah satu alternatif atau mungkin sekarang dapat disebut "jawaban" bagi warga diluar Jakarta (seperti saya) yang mengais rejeki di DKI.
Sudah lama sejak peluncurannya, masih saja banyak penumpang yang bingung tentang APTB khususnya jurusan Bekasi. Tiket apa yang harus dibeli, tiket koridor atau tiket jarak jauhnya? Tiket PPD 03 atau Mayasari 07? Naik bis yang biru muda atau biru tua? Soal pertanyaan2 diatas sudah banyak memang dibahas dalam blog atau forum, tapi itu pun datang dari KITA sebagai konsumen/pengguna APTB. Kita sebagai konsumen dituntut cerdas, tapi informasi yang mau didapat pun minim dari PENGELOLA ataupun Pemerintah, apalagi OPERATOR. Konsumen “Dipaksa”harus belajar dari pengalaman2 pahit konsumen lain atau kita sendiri untuk mengetahui itu semua.
Masih banyak persoalan mengenai APTB yang sepatutnya diketahui dan dijelaskan kepada konsumen:
-Soal tiket APTB Mayasari 07 yang dapat digunakan keesokan harinya.
Jika kita telah terlanjur beli tiket APTB Mayasari 07 di halte, namun kita naik APTB PPD 03 dan bayar di atas, maka tiket APTB Mayasari 07 dapat digunakan keesokan harinya. Namun tidak diketahui apakah ini standar berlaku, karena kadang beda kondektur, beda perlakuan, yang ada konsumen lagi yang dirugikan.
-Soal tiket koridor yang Rp 5.000,- digunakan untuk jarak jauh.
Jika kita terlanjur beli tiket koridor yang Rp 5.000,- namun hendak digunakan untuk jarak jauh, tiket dapat digunakan dengan menambah bayar diatas bis sebesar Rp 5.000,- (berdasarkan pengalaman saat saya naik APTB Mayasari 07 ada penumpang yang seperti itu). Kenapa nambahnya Rp 5.000,-? “Karena share dari tiket kepada Operator per tiket untuk tiket koridor dan tiket jarak jauh itu beda.” kira-kira seperti itulah jawaban si kondektur. Namun ternyata itu tidak berlaku untuk PPD, ini berdasar pengalaman penumpang lain saat saya naik APTB PPD 03. Si penumpang bersikeras bahwa dia melakukan hal yang sama saat dia naik APTB Mayasari 07. “Yaaa itu kan Mayasari, kita PPD gak gitu” jawaban si Kondektur. Kesal kan?
-(ini yang paling baru dan saya alami sendiri) Kehabisan tiket APTB jarak jauh.
Kita sudah mengetahui bahwa untuk naik APTB harus memiliki tiket yang sesuai, jika ingin naik yg APTB PPD 03, maka belilah tiket APTB PPD 03 yang Rp 8.000,- begitupun sebaliknya dengan APTB Mayasari 07. Namun apa yang terjadi jika tiket itu habis? Yang terjadi ialah “KITA DIHARUSKAN MEMBELI TIKET TJ DAHULU untuk masuk ke halte… kemudian bayar ongkos APTB nya diatas bis…” Kesal juga, kan? Saya bersikeras bahwa kehabisan tiket adalah masalah Pengelola dan Operator dan bukannya malah merugikan Konsumen dengan keharusan seperti itu. Jika seharusnya saya hanya bayar Rp 8.000,- jadi PLUS Rp 3.500,- tiket TJ. Kejadian (kehabisan tiket khusunya APTB PPD 03) ini sudah sering terjadi khususnya di Halte Tebet BKPM. Berapa banyak konsumen yang dirugikan? Dan gak ada tuh tindak lanjut PENGELOLA menangani hal seperti ini, terusss aja kehabisan tiket.
Setidaknya persoalan2 itulah yang masih sering dialami jika menggunakan APTB. Keseriusan pemerintah, PENGELOLA, dan OPERATOR sangat dibutuhkan konsumen. Solusi transportasi seperti ini jangan hanya dianggap sebagai proyek baru bagi2 lahan garapan. Walaupun saya bukan warga DKI, namun saya mendukung untuk Jakarta yang lebih baik dalam arti yang seluas2nya.
Semoga kedepannya lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H