Mohon tunggu...
Arie Erlangga
Arie Erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pascasarjana FISIP Universitas Andalas

Mahasiswa ilmu komunikasi yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi dalam Negosiasi

20 November 2022   15:30 Diperbarui: 20 November 2022   15:29 3060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi bisa diartikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Proses berbagi pesan atau informasi dibutuhkan oleh setiap orang untuk bisa terhubung dengan orang lain. Komunikasi menjadi suatu hal yang penting untuk dipelajari sebagai salah satu bekal keterampilan hidup, hal ini dikarenakan keterampilan komunikasi hampir berguna dalam setiap kegiatan kita dalam proses kehidupan. Salah satu kegunaan keterampilan komunikasi adalah untuk mempermudah kita dalam proses negosiasi, baik di level pekerjaan atau hanya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari rangkuman berbagai literasi, negosiasi bisa kita artikan sebagai suatu metode atau cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal. Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi. 

Proses negosiasi tidak bisa terlepas dalam kehidupan manusia, hampir setiap fase kehidupan kita pasti akan melakukan negosiasi. Seperti contoh negosiasi sederhana yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses tawar menawar di pasar tradisional, sampai dengan proses negosiasi ke dalam dunia pekerjaan dan bisnis yang lebih kompleks. Segala bentuk negosiasi tersebut akan selalu membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik agar negosiasi dapat berhasil.

Dalam dunia bisnis negosiasi adalah cara yang digunakan untuk membentuk kemitraan dan secara strategis menempatkan diri dan bisnis ke arah yang tepat untuk pertumbuhan dan kesuksesan suatu perusahaan. Keterampilan negosiasi penting dalam setiap aspek bisnis, oleh karena itu seorang pekerja profesional harus memahami cara berkomunikasi dan bernegosiasi secara efektif dengan klien, stakeholders, calon rekan bisnis dan kolega sehingga tujuan dan target perusahaan bisa tercapai. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut tips-tips keterampilan komunikasi dalam negosiasi :

  • Negosiator haru mengetahui secara jelas tujuan percakapan dan apa yang ingin dinegosiasikan? Serta harus memiliki kejelasan tentang kritikal poin untuk negosiasi dan memahami hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan? Mengenali audiens atau partner negosiasi adalah hal yang sangat penting. 

  • Orang umumnya terbagi dalam empat kategori kepribadian : lugas (straight to the point), ramah, analitik, atau ekspresif. Pertama, tipe lugas dan straight to the point, sangat fokus pada bisnis dan tidak tertarik pada kehidupan pribadi anda sebagai negosiator. 

  • Mereka ingin melihat keuntungan dan kesuksesan dan perlu bagi anda untuk secara eksplisit menyatakan bagaimana kerja sama dengan anda akan membantu mereka sukses. Kedua, tipe ramah, sangat peduli dengan hubungan dan mereka berbisnis dengan orang yang mereka sukai. 

  • Mereka ingin mengenal anda dan ingin anda membuat mereka merasa nyaman dengan peluang bisnis tersebut. Mereka biasanya membutuhkan waktu untuk membuat keputusan karena itu anda harus membicarakannya melalui setiap langkah dengan detil karena tipe ramah ini suka mempertimbangkan pendapat semua orang sebelum membuat keputusan. 

  • Ketiga, tipe analitik, tipe kepribadian yang membutuhkan laporan dan data-data. Tipe analitik suka melihat angka-angka dan akan tahu apakah suatu negosiasi akan bermanfaat untuk perusahaan mereka atau tidak hanya berdasarkan laporan dan data-data yang dibawa dalam negosiasi. 

  • Mereka biasanya sedikit lebih pendiam dan tidak suka banyak bicara. Keempat, tipe ekspresif, mirip dengan tipe lugas, tetapi memiliki fokus yang lebih kuat pada hubungan. Mereka akan membuat keputusan terbaik untuk perusahaan mereka secara tepat waktu, tetapi juga ingin mengenal Anda. 

  • Agar seorang negosiator berhasil dalam komunikasi partner negosiasi, negosiator harus bisa memahami partner negosiasi dengan beberapa tips yaitu memahami tipe kepribadian spesifik partner negosiasi, menghormati kebutuhannya, bia memberikan jawaban atas harapannya, dan ingatlah untuk spesifik tentang tujuan pertemuan atau negosiasi.

  • Negosiator harus fokus pada bagaimana cara menyampaikan pesan. Bahasa tubuh apa yang harus digunakan dengan partner negosiasi? Ekspresi wajah apa yang harus digunakan?. Negosiator harus terlihat dan terdengar menyenangkan, dapat dipercaya, dan menarik dalam presentasi atau proses negosiasi. Senyuman dari negosiator adalah tanda terbesar bagi partner negosiasi untuk memercayai apa yang dikatakan. Penggunaan bahasa tubuh dan penekanan vokal juga penting untuk membuat kata-kata lebih bermakna

  • Negosiator harus bisa menyesuaikan diri dengan partner negosiasi. Seperti sontoh meniru kecepatan bicara dan nada bicara dari partner negosiasi. Jika dia serius, negosiator harus serius. Jika dia berbicara cepat, maka negosiator harus berbicara cepat. Proses mengamati dan penyesuaian diri negosiator membuat negosiasi menjadi lebih kuat, menunjukkan rasa hormat, dan menjaga negosiator tetap setara dalam bisnis.

  • Negosiator harus dapat mendengarkan dan menangkap emosi yang sesungguhnya dari partner negosiasi . Apakah sangat senang, sangat bersemangat, atau sangat marah. Kata-kata apa yang mereka gunakan dan makna apa yang mereka tarik? Visual, auditori, atau kinestetik? Tetap pada "mode sensorik" yang sama selama topik itu. Ini meningkatkan ikatan dan hubungan sambil menunjukkan rasa hormat. "Mode sensorik" partner negosiasi kemungkinan akan berubah dengan setiap perubahan topik. Untuk itu negosiator harus lebih banyak berlatih dalam teknik pemrograman neurolinguistik (NLP)


  • Negosiator harus sering berlatih mengucapkan konten dan pesannya dengan lantang sebelum rapat atau proses negosiasi yang sebenarnya. Hal ini penting untuk negosiator dalam memahami secara pasti pernyataan tujuan, pembukaan, dan penutupan dari presentasinya. Mengatakannya dengan keras dapat mendorong negosiator untuk memoles dan mengklarifikasi pesan kunci pertamanya.

  • Negosiator harus bisa menciptakan ketegangan dalam menyampaikan detail. Hal ini penting karena ketegangan dalam berbicara di depan umum masuk lebih dalam ke pusat emosi otak kita. Ini menciptakan dampak yang kuat untuk menarik perhatian partner negosiasi.

Konsep komunikasi dalam komunikasi berhubungan erat dengan teori retorika Aristoteles. Konsep komunikasi persuasif dari teori retorika hampir sama halnya dengan proses negosiasi dimana kita berkomunikasi untuk meyakinkan lawan negosiasi untuk menerima pesan atau tawaran yang kita sampaikan. Konsep ethos, logos, dan pathos dalam teori retorika juga sesuai dalam praktek negosiasi ini. Seorang negosiator harus memiliki karakter, inteligensi, serta integritas yang baik (ethos), harus bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan partner negosiasi (pathos), dan harus bisa memberikan argument yang logis dalam setiap proses negosiasinya (logos).

Ilmu komunikasi adalah sesuatu yang bisa dipelajari, sehingga semua orang seharusnya bisa menjadi negosiator yang baik untuk dirinya sendiri atau dalam pekerjaannya. Dengan memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep komunikasi efektif maka proses negosiasi akan berjalan lebih mudah. Kuncinya untuk kita bisa menjadi negosiator yang baik adalah kita harus bisa membuat dan menyampaikan pesan yang jelas dan terarah sehingga proses negosiasi lebih cepat dan efisien. Selain itu kita harus selalu berlatih dan mempraktekkan cara penyampaian pesan yang baik sehingga lebih efektif memengaruhi keputusan yang dibuat oleh audiens atau partner negosiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun