kata orang, cinta memang banyak lika liku nya. Tapi tak banyak orang yang mendapatkan anugrah, menemukan jawaban atas pelik dan rumit nya lika liku cinta. Benarkah?Â
Dia berharap aku mampu mengenali siapa dia lewat suara nya, bagaimana mungkin itu bisa kulakukan? Â
Lagi pula rasa nya sangat mustahil dia mau menelpon Ku dan membuka kontak dengan Ku, bukankah dia sekarang sudah menikah, sudah bersuami? Apa maksud nya? Bukankah dulu, hanya Aku saja yang mencintai nya setengah mati, sementara dia tak pernah membalas nya, meski hanya dengan setengah hati?
Tapi mengapa Dia tiba -tiba menelpon ku? Setelah sekian lama?
Bukankah Dulu, Ia mengangkat kepala nya dengan pongah, ketika berpapasan dengan Ku.Â
Bukankah dulu, Ia tak cukup sebelah mata memandang Ku, sampai Aku merasakan bahwa Aku memang tak layak untuk nya.Â
Aku memang rendah dalam segala hal di mata nya. Aku memang tak pantas mencintai nya. Aku lupa bercermin, dan melihat siapa diri Ku di kaca.
 Aku tak lebih bak seekor pungguk yang merindukan bulan.
Tidak,!. Itu tak mungkin Dia.Â
Bukankah dulu nya dia tak pernah peduli seberapa besar cinta Ku pada nya?Â
Bukankah dulu Dia hanya menganggap Aku "- Biase - biase jak?"- Â