Dua hari lalu saya duduk di kursi yang terletak di teras rumah, tempat biasa saya membaca dan minum kopi di pagi hari. Anak lelaki saya, tiba-tiba saja mengambil posisi duduk di lantai, ambil posisi di bawah lutut saya.
Ia bertanya, "Ma, mama bahagia...?"
"..mama tidak menemukan alasan untuk membuat diri mama susah dan tidak bahagia dalam hidup ini. Mengapa kamu pertanyakan itu? Apakah karena mama gemar menulis tentang kebahagiaan dan ketidakbahagiaan...? Apakah kamu merasa tidak bahagia hidup bersama mama, sehingga perlu menanyakan itu pada mama...?
"...justru aku bahagia. Jika bisa memilih bahagia mengapa harus membuat diriku tidak bahagia..?"
Terima kasih sudah membaca. Terima kasih kepada Sang Pemberi Suasana Hati. Terima kasih pada semua yang menginspirasi.
Salam bahagia dan terus berkarya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H